Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Mayat Wanita di Perairan TNBB Bali Terungkap, Penyebab Kematian Masih Misterius

Kompas.com - 20/01/2024, 13:29 WIB
Hasan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Identitas mayat wanita yang ditemukan mengapung di perairan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (18/1/2024) terungkap.

Kepala Seksi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, korban bernama Komsiatun (44), warga Kelurahan Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.

Identitas korban diketahui berdasarkan pemeriksaan sidik jari. Polisi mengambil sidik jari korban dan mencocokkan pada database kependudukan.

"Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification) mengambil sidik jari korban dan mencocokkan pada database e-KTP atau kependudukan," ujarnya, dikonfirmasi Sabtu (20/1/2024) di Buleleng.

Baca juga: Badan Kehormatan DPD Dalami Dugaan Ucapan SARA Senator Bali AWK

"Dari hasil pemeriksaan dan perbandingan sidik jari dengan data sidik jari e-KTP atas nama Komsiatun dinyatakan identik,” lanjutnya.

Polisi saat ini berkoordinasi dengan kepolisian daerah asal korban untuk penanganan lebih lanjut.

Sementara jenzah tersebut masih dititipkan di ruang jenazah RSUD Kabupaten Buleleng untuk kepentingan penyelidikan.

Ia menambahkan, rencananya jenazah diautopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Pada pemeriksaan luar yang sudah dilakukan sebelumnya korban diduga meninggal bukan karena tenggelam. Ini diketahui berdasarkan bagian perut jenazah yang tidak kembung saat ditemukan," ungkap dia.

Polisi juga menemukan lebam pada leher belakang, muka, telinga dan bibir serta luka ditemukan luka lecet pada punggung bagian kanan.

"Belum kami pastikan, luka dan memar itu akibat apa. Apa karena benda tumpul atau bagaimana itu harus harus dilakukan auptopsi," jelasnya.

Sebelumnya, mayat wanita tanpa identitas ditemukan mengambang di perairan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng pada Kamis (18/1/2024) pagi sekitar pukul 09.00 Wita.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh dua orang nelayan asal Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali bernama Misman (64) dan Nanda (23) yang tengah melaut.

Keduanya saat itu tengah melaut dan melihat sesuatu yang mengambang di tengah laut.

Saat didekati, ternyata yang mengambang itu merupakan sesosok mayat. Mereka pun bergegas melaporkan temuannya ini ke anggota Polair Pos Teluk Terima.

Berikutnya, jenazah dievakuasi ke daratan. Polisi lantas menghubungi petugas medis untuk melakukan pemeriksaan tubuh pada jenzah.

Baca juga: Buka Paksa Portal saat Nyepi, 2 Warga di Bali Didakwa Penodaan Agama

Adapun wanita yang ditemukan tewas mengambang di tengah laut itu memiliki ciri-ciri rambut pendek dan keriting.

Di saku pakaian yang menempel jenazah tersebut tidak ditemukan kartu identitas apapun. Polisi hanya menemukan beberapa kunci di pakaian dalam korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com