Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Perang Api Sambut Nyepi di Bali

Kompas.com - 11/03/2024, 10:37 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Warga Desa Adat Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, menggelar tradisi perang api atau meamuk-amukan pada Minggu (10/3/2024) malam. Tradisi ini dilangsungkan pada malam sebelum pelaksanaan Nyepi.

Pada petang hari setelah upacara pembersihan desa, warga dari berbagai kalangan, mulai dari yang muda hingga yang tua, berkumpul di pinggir jalan desa.

Mereka melibatkan diri dalam tradisi perang api dengan penuh keceriaan.

Baca juga: Libur Panjang Hari Raya Nyepi, Penumpang Whoosh Naik 20 Persen

Sarana yang digunakan dalam tradisi ini yakni daun kelapa kering yang disusun dan diikat menyerupai sapu atau disebut dengan danyuh.

Gumpalan daun kelapa kering itu kemudian dinyalakan. Lantas diadu satu sama lain dengan bersemangat.

Baca juga: Hari Raya Nyepi, 16.095 Lampu Penerangan Jalan di Buleleng Dipadamkan

Kepala Desa Adat Padangbulia, I Gusti Ketut Semara mengatakan, perang api ini bukan hanya sekedar tradisi di desanya, melainkan memiliki makna filosofis yang mendalam.

Ia melanjutkan, salah satu tujuannya adalah untuk melepaskan amarah dan hawa nafsu yang muncul dalam diri setiap individu.

"Sebagai umat Hindu, kami melaksanakan catur bratha penyepian. Meamuk-amukan ini adalah simbol dari upaya memadamkan api amarah yang ada di dalam diri sendiri," ujarnya pada Minggu malam.

Ia menambahkan, tradisi ini juga membawa makna kebersamaan dan nilai persaudaraan antarwarga.

"Tradisi meamuk-amukan menjadi momen yang meriah dalam menyambut Tahun Baru Saka, diwarnai dengan kebersamaan dan sukacita," imbuhnya.

Salah seorang warga yang mengikuti tradisi perang api, Yoga berbagi pengalamannya. Kata dia, tradisi ini telah turun-temurun dilangsungkan setiap malam upacara pembersihan.

Menurutnya, tradisi perang api di Desa Adat Padang Bulia tidak hanya menjadi bagian dari upacara menyambut Hari Raya Nyepi. Namun juga merupakan warisan budaya.

Tradisi ini yang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat desa yang penuh kegembiraan.

Dirinya pun berharap agar tradisi ini semakin dikenal oleh masyarakat luas.

"Saya sudah mengikuti dari kecil karena ini adalah bagian dari tradisi. Meskipun pernah mengalami cedera akibat terbakar sedikit, namun itu tidak sampai menyebabkan luka parah," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sehari, Ada 2 Pekerja Seks Online di Bali yang Tewas Dibunuh Pelanggan

Sehari, Ada 2 Pekerja Seks Online di Bali yang Tewas Dibunuh Pelanggan

Denpasar
ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

Denpasar
Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Denpasar
Wisatawan Asal Medan yang Hilang Tenggelam di Pantai Legian Bali Ditemukan Tewas

Wisatawan Asal Medan yang Hilang Tenggelam di Pantai Legian Bali Ditemukan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Pemotor yang Berkendara Zig-zag karena Mabuk dan Tantang Polisi di Buleleng Dibebaskan

Pemotor yang Berkendara Zig-zag karena Mabuk dan Tantang Polisi di Buleleng Dibebaskan

Denpasar
Pekerja Seks Asal Bogor ke Bali untuk 'Open BO', Dibunuh Pelanggan, Mayatnya Disimpan Dalam Koper

Pekerja Seks Asal Bogor ke Bali untuk "Open BO", Dibunuh Pelanggan, Mayatnya Disimpan Dalam Koper

Denpasar
Paman Korban Ungkap Dugaan Kecemburuan Senior STIP di Balik Kematian Ponakannya: Dia Akan Dikirim ke China

Paman Korban Ungkap Dugaan Kecemburuan Senior STIP di Balik Kematian Ponakannya: Dia Akan Dikirim ke China

Denpasar
Wisatawan China Tewas saat 'Snorkeling' di Pantai Lovina Bali

Wisatawan China Tewas saat "Snorkeling" di Pantai Lovina Bali

Denpasar
Wanita yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Baru 3 Hari Berada di Bali

Wanita yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Baru 3 Hari Berada di Bali

Denpasar
Ayah Ungkap Sosok Putu Satria, Taruna STIP yang Tewas di Tangan Senior

Ayah Ungkap Sosok Putu Satria, Taruna STIP yang Tewas di Tangan Senior

Denpasar
Dari Kos, Pelaku Pembunuhan di Bali Bawa Koper Berisi Mayat Wanita

Dari Kos, Pelaku Pembunuhan di Bali Bawa Koper Berisi Mayat Wanita

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com