Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Senjata Tradisional NTT, Salah Satunya Tombak

Kompas.com - 30/11/2023, 23:12 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Senjata tradisional NTT merupakan salah satu kekayaan budaya di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Beberapa senjata tradisional NTT juga dianggap keramat oleh masyarakat NTT.

Senjata tradisional tersebut terdapat di sejumlah wilayah NTT.

Berikut ini adalah senjata tradisional NTT.

Senjata Tradisional NTT

1. Sundu

Sundu atau surik merupakan senjata tradisional NTT yang berjenis keris.

Bilah sundu melengkung di bagian perut, namun tidak berkelak kelok seperti keris pada umumnya.

Bahan yang digunakan untuk membuat sundu berupa logam yang dibubuhi dengan ukiran motif khas Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Sundu dan Klewang, Senjata Tradisional NTT

Sundu adalah senjata yang dianggap keramat oleh masyarakat NTT. Hal tersebut karena senjata dinilai bertuah (ditinggali roh leluhur).

Sehingga sundu tidak bisa digunakan oleh sembarang orang karena dapat menyebabkan celaka.

Sebelum digunakan dalam peperangan, pengguna sundu harus melakukan upacara adat terlebih dahulu.

Pengguna sundu akan mengucap mantra mengenai ajimat dan memberi sesajen kepada roh leluhur yang menitis di dalam sundu tersebut.

2. Parang

Parang dalam bahasa Lamaholot di Kabupaten Flores Timur juga disebut peda atau kenube.

Senjata tradisional parang digunakan untuk kebutuhan perang.

Bahan untuk membuat parang biasanya besi tua yang diperoleh dari bengkel-bengkel kendaraan bermotor.

Besi baja dari kendaraan dianggap lebih bermutu untuk membuat parang. Sementara, gagangnya terbuat dari kayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Asal Korea Selatan

Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Asal Korea Selatan

Denpasar
2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Dideportasi

2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi

Denpasar
Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com