Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Kompas.com - 06/12/2023, 14:50 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, mengalami erupsi sejak Minggu (3/12/2023).

Dalam peristiwa tersebut, tercatat 22 orang meninggal dunia dan baru 16 jenazah yang sudah teridentifikasi.

Berkaca dari insiden ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah, khususnya di daerah yang terdapat gunung api untuk berkerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.

Baca juga: Sang Ibu Menunggu Wilki di Kaki Gunung Marapi

Sehingga, PVMBG dan Pemda wajib mengeluarkan peringatan serta pelarangan pendakian jika terdeteksi bahaya atau meningkatnya aktivitas vulkanik gunung api.

"Supaya mereka kerja sama untuk terus memantau jangan sampai nanti akan terjadi berbahaya tidak ada warning yah untuk pelarangan," kata dia di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Cerita Warga Bantu Evakuasi Pendaki yang Meninggal di Gunung Marapi, Tandai 11 Jasad Sebelum Dibawa Turun

Ma'ruf juga menyayangkan adanya alat deteksi di Gunung Marapi yang diduga dicuri orang, sehingga tidak ada peringatan kepada para pendaki pada saat Gunung Marapi hendak meletus.

"Itu tadi dikatakan ada yang dicuri yah itu supaya pengamanannya. Hal-hal ini ke depannya harus dibenahi hal-hal yang bisa mencegah kemungkinan terjadinya pendakian pada saat yang terjadi berbahaya," katanya.

Ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat bersama Kabupaten Agam dan Tanah Datar untuk mempercepat evakuasi terhadap para korban. Serta, segera mengeluarkan peringatan berupa larangan pendakian di gunung api tersebut.

"Saya kira pertama tentu korban-korban itu segera dievakuasi, BPBD provinsi dan juga kabupaten Agam dan Tanah Datar ini supaya segara dievakuasi dan kedua juga melarang masyarakat mendaki ke daerah yang berbahaya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, tim pencarian korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, sampai pada Rabu (6/12/2023), telah mengevakuasi 22 jenazah.

Seluruh korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi untuk diidentifikasi.

Dari jumlah tersebut, terdapat 16 orang telah diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar, sedangkan sisanya masih dalam proses.

Hingga saat ini, terdapat satu orang korban yang dilaporkan hilang dan masih dilakukan pencarian.

"Tim tadi sudah naik lagi menyisir mencari satu korban lagi," kata Ketua DVI Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com