Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentari Serangan Anies-Muhaimin saat Debat, Surya Paloh: Kalau Seirama Bukan Perdebatan Namanya

Kompas.com - 23/01/2024, 18:55 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh berkomentar mengenai performa pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam debat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, Anies-Muhaimin mampu menunjukkan kemampuan dan kehebatannya dalam empat kali debat.

Baca juga: Tanggapi Gimik Gibran Saat Debat, Kaesang: Biar Publik yang Menilai

"Saya pikir semua berjalan baik lah. Pasti ada kekurangan di kanan kiri, semua menunjukkan dan berupaya menunjukkan kemampuannya, kehebatannya dan itu hal yang sah-sah saja," katanya usai memberikan pengarahan kepada calon legislatif (Caleg) Nasdem se-Bali di di Kantor DPW Nasdem Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar, Selasa (23/1/2024).

Menurutnya, Anies dan Muhaimin juga mampu memberikan karakter dan pandangan berbeda atas materi debat dari capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bagi Surya Paloh, perbedaan pandangan ini merupakan esensi dari debat.

Baca juga: Saat Surya Paloh Tertawa Ditanya soal Jokowi Bagi Bansos dalam Masa Kampanye

"Dan semestinya memang demikian. Debat adalah debat untuk diperdebatkan satu sama lain. Nah kalau seirama ya bukan perdebatan namanya, ada perbedaan, ada keinginan untuk membedakan satu sama lain itulah esensinya debat," katanya.

Seperti diketahui, dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan, yang diusung partai NasDem konsisten menyerang Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Misalnya, Anies menyentil dugaan keterlibatan “orang dalam” yang menyebabkan terjadinya kebocoran anggaran dalam belanja alutsista Kementerian Pertahanan dan perjalanan karir politik Prabowo.

Anies juga mengkritik Prabowo dengan mengungkit soal kegagalan program food estate atau lumbung pangan.

Juga soal banyaknya anggota TNI yang tidak memiliki rumah di saat Prabowo selaku Menteri Pertahanan memiliki lebih dari 500.000 hektare lahan.

Teranyar, Muhaimin juga kembali menyinggung kepemilikan lahan milik Prabowo saat debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres), Minggu (21/1/2024).

Selain itu, Ia juga melancarkan serangkaian serangan terbuka ke Gibran dengan menyinggung pemerintahan Jokowi yang menunda pajak karbon, hilirisasi ugal-ugalan, dan devisa nikel yang sangat kecil.

Bahkan, pria yang akrab disapa Cak Imin ini sempat melontarkan pernyataan sindiran pada Gibran berupa istilah “catatan Mahkamah Konstitusi”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sandiaga Sebut Banyak Vila Ilegal di Bali dan Berisiko Disalahgunakan

Sandiaga Sebut Banyak Vila Ilegal di Bali dan Berisiko Disalahgunakan

Denpasar
Wihara di Buleleng Bersolek Sambut Hari Raya Waisak

Wihara di Buleleng Bersolek Sambut Hari Raya Waisak

Denpasar
3 Pemuda di Jembrana Perkosa Remaja 14 Tahun, Korban Dicekoki Miras dan Pil

3 Pemuda di Jembrana Perkosa Remaja 14 Tahun, Korban Dicekoki Miras dan Pil

Denpasar
Sempat Disarankan Cekal People Water Forum, Menteri PUPR: Saya Bilang 'No'

Sempat Disarankan Cekal People Water Forum, Menteri PUPR: Saya Bilang "No"

Denpasar
Menparekraf Siapkan Regulasi untuk Tarik Investasi 'Family Office' di Bali

Menparekraf Siapkan Regulasi untuk Tarik Investasi "Family Office" di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kritik WWF Ke-10 Bali 2024, Diskusi Aktivis Lingkungan Dibubarkan Ormas

Kritik WWF Ke-10 Bali 2024, Diskusi Aktivis Lingkungan Dibubarkan Ormas

Denpasar
Kala Sandiaga Beri Sinyal Tolak Halus jika Ditawari Kursi Menteri di Kabinet Prabowo...

Kala Sandiaga Beri Sinyal Tolak Halus jika Ditawari Kursi Menteri di Kabinet Prabowo...

Denpasar
Tesla Belum Bangun Pabrik di Indonesia, Luhut Ungkap Alasannya

Tesla Belum Bangun Pabrik di Indonesia, Luhut Ungkap Alasannya

Denpasar
Menteri PAN-RB Janji Tertibkan Sekolah Kedinasan Usai Perundungan di STIP yang Tewaskan Taruna asal Bali

Menteri PAN-RB Janji Tertibkan Sekolah Kedinasan Usai Perundungan di STIP yang Tewaskan Taruna asal Bali

Denpasar
Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Denpasar
Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Denpasar
Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Denpasar
Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Denpasar
Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com