DENPASAR, KOMPAS.com- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno merespons sikap Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Asembagus Situbondo, Juwairiyah Fawaid.
Juwairiyah mengaku tokoh PPP dan memberikan dukungan untuk calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Mengaku Tokoh PPP, Juwairiyah Fawaid Kampanyekan Anies-Muhaimin di Buleleng
Sandiaga menegaskan Juwairiyah bukan kader PPP dan tidak masuk dalam struktur organisasi PPP.
Dia memastikan seluruh kader dan tokoh PPP berkomitmen mendukung cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD
"Jika ada yang mengatasnamakan PPP Buleleng pasti tentunya bukan kader atau yang bukan ada di struktur karena seluruh stuktur kita sekarang terintegrasi untuk memenangkan paslon nomur urut 3, yaitu Ganjar-Mahfud Mahfud," kata Sandiaga di Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Kampanye di Buleleng, Muhaimin Pasang Target Raup 50 Persen Suara di Bali
Dia menyatakan, bakal memberikan sanksi bagi kader PPP yang membelot. Namun, Sandiaga meminta seluruh kader dan simpatisan saling menghargai perbedaan politik dalam Pemilu 2024 ini.
"Jadi saya sampaikan memang akan ada sanksi organisasi tapi keluarga besar PPP ini kan luas. Jangankan di partai yang besar, di keluarga kita juga kadang-kadang beda pilihan. Jangan kita jadikan perbedaan pilihan ini menjadi pemecah belah tapi justru penguat dari persatuan kita," katanya.
Baca juga: Sebut Singkatan Amin Bukan dari Timses, Anies: Gusti Allah yang Atur
Melansir pemberitaan Kompas.com, Juwairiyah memberikan pernyataan dukungan terhadap Anies-Muhaimin saat menghadiri di kampanye akbar di lapangan Bandar Udara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali, Jumat (26/1/2024).
Menurutnya, tak menjadi persoalan jika Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan dari anggota partai politik (parpol) di luar Koalisi Perubahan.
"Saya adalah tokoh PPP, tapi, kami datang untuk Amin (Anies-Muhaimin), karena Amin yang terbaik,” kata Juwairiyah di depan Muhaimin dan ribuan peserta kampanye saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.