Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Patung Garuda Wisnu Kencana, Butuh 28 Tahun untuk Merealisasikannya

Kompas.com - 14/03/2021, 07:00 WIB

KOMPAS.com - I Nyoman Nuarta tampak berbahagia. Janjinya terhadap bangsa Indonesia telah lunas.

Kala itu, mahakaryanya berupa patung setinggi 121 meter yang berdiri megah di kawasan kebudayaan Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, segera diresmikan.

Karyanya tersebut adalah patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Patung seberat 3.000 ton ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 September 2018.

Baca juga: Nyoman Nuarta Bicara Pengorbanan 28 Tahun hingga Makna Garuda Wisnu Kencana

"Ya tentu berbahagia, janji saya kepada bangsa bisa saya rampungkan," tuturnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (22/9/2018).

Patung ini tidak dikerjakan secara instan.

Butuh waktu lama untuk bisa merealisasikan patung GWK ini, yakni 28 tahun.

Nyoman Nuarta, sang seniman sekaligus desainer patung GWK itu, mengibaratkan orang-orang yang bekerja bersamanya awalnya masih kecil-kecil, tetapi sekarang rambutnya mulai memutih.

“Saya lihat mereka malah jadi pengin menangis, 28 tahun waktu yang cukup panjang," ucapnya.

Tak sedikit orang yang meragukannya bisa menyelesaikan karyanya tersebut.

Baca juga: Perjalanan Panjang Patung GWK, Selesai Dibangun Setelah 4 Kali Ganti Presiden

"Memang jarang sih orang bertahan 28 tahun. Saya sering disebut orang gila, tapi bagi saya janji itu utang yang harus saya tebus," kata dia.

Perlu perjuangan yang gigih untuk mewujudkannya.

"Mental harus tahan dengan segala macam kecaman, kritik, saran. Kami harus tahan," terangnya.

Baca juga: Garuda Wisnu Kencana, Kawasan Bukit Kapur yang Dilirik Raja Salman

Digagas sejak 1989

Sejumlah pengunjung berswafoto dengan latar belakang Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah pengunjung berswafoto dengan latar belakang Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.

Patung Garuda Wisnu Kencana ini mulai digagas pada tahun 1989.

Waktu itu, Nyoman Nuarta menggagasnya bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave; Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana; dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka.

Pada 1990, proyek ini disetujui oleh Presiden Soeharto.

Joop Ave melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pada 1997 usai didahului dengan pembebasan lahan dan pengerjaan land art.

Patung GWK menjadi ikon dalam kawasan seluas 60 hektare yang disebut cultural park.

Pembangunan patung GWK tidak melewati jalan mulus.

Baca juga: 13 Modul Potongan Pertama Garuda Wisnu Kencana Rampung

 

Terpaan krisis dan masalah keuangan membuat Nyoman Nuarta yang mempunyai 80 persen saham di GWK, menjualnya kepada PT Alam Sutra Realty Tbk.

Setelah saham mayoritasnya beralih, Nyoman Nuarta hanya diwajibkan untuk menyelesaikan pembuatan patung.

Lalu, pada 2013 dimulailah peletakan batu pertama patung yang sekarang ini berdiri lengkap.

Patung sebelumnya, yaitu setengah badan Wisnu, tetap dibiarkan di tempat semula, yakni Plaza Wisnu.

Baca juga: Upacara Penyucian Patung GWK Digelar, Ini Doa Gubernur Pastika

Lebih tinggi dari patung Liberty

Suasana dekat Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di GWK Cultural Park, Kuta Selatan, Bali, Minggu (23/09/2018). Terdapat 30 lantai yang ada di dalam tubuh Patung GWK, bagi pengunjung yang ingin berwisata ke dalam tubuh Patung GWK ini untuk sementara belum dibuka untuk umum.
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana dekat Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di GWK Cultural Park, Kuta Selatan, Bali, Minggu (23/09/2018). Terdapat 30 lantai yang ada di dalam tubuh Patung GWK, bagi pengunjung yang ingin berwisata ke dalam tubuh Patung GWK ini untuk sementara belum dibuka untuk umum.

Patung berbahan tembaga ini dikerjakan dengan teknik cor las. Patung ini menjadi patung tembaga terbesar di dunia.

Dengan tinggi 121 meter, patung GWK lebih tinggi dari patung Liberty di New York, Amerika Serikat, yang “hanya” 93 meter.

Terdapat 754 modul dalam patung GWK ini. Satu modulnya berukuran 4x3 meter dengan berat kurang lebih 1 ton.

Pengerjaan patung GWK ini melibatkan 1.000 pekerja, yang terbagi dalam dua area, yakni 600 orang di Bali dan 400 lainnya di Bandung.

Menurut Nyoman Nuarta, patung GWK tak cuma punya ukuran besar.

"Kami tidak sekedar bikin patung besar, waktu kami membuat modelnya yang sudah melalui seleksi, pemikiran segala macam, baru kami putuskan bentuk GWK seperti itu," terangnya.

Baca juga: Gubernur Pastika: Patung GWK Akan Jadi Kebanggaan Bali dan Indonesia

 

Simbol penyelamatan lingkungan

Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.

Nyoman Nuarta menuangkan misi penyelamatan lingkungan dalam karyanya ini.

Patung Garuda Wisnu Kencana ini berbentuk Dewa Wisnu sedang mengendarai Garuda.

Dalam agama Hindu, Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti).

Baca juga: Mata Air yang Tak Pernah Surut di Pintu Gerbang GWK Bali

"Simboliknya begini, sebenarnya garuda itu manusia yang berjanji terhadap kehidupan ini untuk memelihara, mengembangkannya dan melindunginya. Manusia inilah yang bisa menghancurkan dan memperbaiki keadaan lingkungan," sebutnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Mela Arnani; Kontributor Bali, Robinson Gamar | Editor: Bayu Galih, Farid Assifa)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Indahnya Toleransi, Banser dan Pecalang Berkolaborasi Jaga Keamanan Saat Nyepi di Bali

Indahnya Toleransi, Banser dan Pecalang Berkolaborasi Jaga Keamanan Saat Nyepi di Bali

Denpasar
Melihat Tradisi Perang Api Menyambut Nyepi di Bali

Melihat Tradisi Perang Api Menyambut Nyepi di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 22 Maret 2023 : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 22 Maret 2023 : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Denpasar
Ketua PHDI Bali Minta Pemerintah Deportasi 'Bule Nakal' yang Foto Buka Celana di Gunung Agung

Ketua PHDI Bali Minta Pemerintah Deportasi "Bule Nakal" yang Foto Buka Celana di Gunung Agung

Denpasar
WNA Rusia Buka Jasa Latihan Berkendara Motor di Bali hingga Berakhir Dideportasi Imigrasi

WNA Rusia Buka Jasa Latihan Berkendara Motor di Bali hingga Berakhir Dideportasi Imigrasi

Denpasar
Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Ajak Pemandu Ilegal dari Rusia hingga Pura-pura Tak Mengerti Bahasa Inggris

Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Ajak Pemandu Ilegal dari Rusia hingga Pura-pura Tak Mengerti Bahasa Inggris

Denpasar
Hari Raya Nyepi Bertepatan dengan Awal Ramadhan, Warga Muslim Buleleng Dipersilakan Tarawih dengan Berjalan Kaki

Hari Raya Nyepi Bertepatan dengan Awal Ramadhan, Warga Muslim Buleleng Dipersilakan Tarawih dengan Berjalan Kaki

Denpasar
Kecam Aksi Turis Asing yang Telanjang di Gunung Agung, PHDI Bali: Deportasi

Kecam Aksi Turis Asing yang Telanjang di Gunung Agung, PHDI Bali: Deportasi

Denpasar
Viral Foto WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Diduga Mendaki secara Ilegal

Viral Foto WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Diduga Mendaki secara Ilegal

Denpasar
1.143 Ogoh-ogoh Akan Diarak Saat Pengerupukan Nyepi di Buleleng Bali

1.143 Ogoh-ogoh Akan Diarak Saat Pengerupukan Nyepi di Buleleng Bali

Denpasar
16.230 Lampu Penerangan Jalan di Buleleng Bali Akan Dimatikan Saat Nyepi

16.230 Lampu Penerangan Jalan di Buleleng Bali Akan Dimatikan Saat Nyepi

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 21 Maret 2023 : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 21 Maret 2023 : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Denpasar
Wagub Bali Sebut Ada WNA Bikin 'Kampung' Eksklusif di Ubud

Wagub Bali Sebut Ada WNA Bikin "Kampung" Eksklusif di Ubud

Denpasar
Soal Penerbitan KTP untuk WN Suriah dan Ukraina, Ombudsman: Ada Penyimpangan Prosedur dan Penyalahgunaan Wewenang

Soal Penerbitan KTP untuk WN Suriah dan Ukraina, Ombudsman: Ada Penyimpangan Prosedur dan Penyalahgunaan Wewenang

Denpasar
Hari Raya Nyepi, 18.627 Lampu Jalan di Denpasar Dipadamkan

Hari Raya Nyepi, 18.627 Lampu Jalan di Denpasar Dipadamkan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke