Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Anjing Kintamani, Anjing Purba Asli dari Bali, Ada sejak Tahun 1.400-an

Kompas.com - Diperbarui 24/09/2022, 12:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anjing kintamani diakui sebagai salah satu anjing ras dunia asal Indonesia yang ada di Bali sejak lebih dari 3.000 tahun silam

Pengakuan tersebut dikeluarkan Federasi Kinologi Internasional (Federation Cynologique Internationale/FCI) pada pada 20 Februari 2019.

FCI adalah sebuah organisasi internasional yang menaungi tentang keturunan atau trah anjing global dan berpusat di Thuin, Belgia.

FCI mengakui anjing kintamani sebagai trah dunia yang berarti anjing kintamani asal Indonesia saat ini sejajar dengan trah anjing dunia semisal chow-chow dari Tiongkok, akita inu (Jepang),dan samoyed (Rusia).

Baca juga: Cara Membuat Es Kopi Bali Kintamani ala Kafe di Malang, Rasanya Seperti Apa?

Bulu lebat dan tubuh tegap

Anjing kintamaniHumas Pemprov Bali Anjing kintamani
Anjing kintamani adalah anjing pegunungan.

Kintamani ada di lembah Gunung Batur, Bali. Tepatnya di Desa Sukawana, Kabupaten Bangli yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Denpasar.

Desa tersebut sejuk dan berada di ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut dan dihuni sekitar 6.000 jiwa dalam 9 banjar.

Di Desa Sukawana juga terdapat Danau Batur yang memiliki kaldera seluas 16 km2.

Anjing kintamani berbeda bentuk dan ukurannya dengan anjing lokal yang ada. Secara kasat mata, kintamani bisa dikenali dengan bulu yang lebat khas anjing pegunungan dan tubuh tegap yang gagah.

Baca juga: Anjing Kintamani Bali Diakui Sebagai Ras Asli Indonesia

Bulu tebal itu juga tampak pada ekor tegak yang membentuk sudut 45 derajat atau sedikit melengkung.

Umumnya warna bulu anjing kintamani adalah putih polos atau hitam pekat. Ada juga cokelat dan poleng seperti warna anggrek.

Mata ovalnya seperti kacang almon dengan bola mata cokelat gelap ikut memperkuat ketegasan bentuk anjing asli Bali itu.

Ciri lainnya adalah bentuk telinga berdiri seperti huruf V terbalik dengan ujungnya membulat dan berwarna merah oranye.

Baca juga: Anjing Kintamani, Dari Kontes Dunia Sampai Dapat Sertifikat Ras Asli Indonesia

Hidung kintamani berwarna hitam kecokelatan dan bibir cokelat kehitaman. Sifat umum lainnya adalah pemberani, tangkas, waspada, dan rasa curiga yang cukup tinggi.

Anjing kintamani juga dikenal sebagai penjaga andal, pengabdi yang baik kepada pemiliknya atau yang merawatnya.

Selain itu, anjing ini suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayahnya dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan.

Baca juga: Cerita Dingo, Anjing Bernyanyi Papua yang Viral, Dianggap Sakral Suku Moni di Pegunungan Carstensz

Pergerakannya bebas, ringan, dan lentur. Ia akan membuat sarang di bawah tanah saat akan melahirkan anak-anaknya.

Oleh FCI, anjing kintamani masuk pada Group V yaitu anjing spitz atau anjing ras berbulu tebal dan panjang dengan ekor lebat melengkung ke punggung serta telinga kecil berdiri.

Spitz adalah kata dalam bahasa Jerman yang berarti tajam atau runcing.

Baca juga: Konflik Bersenjata Berkepanjangan di Intan Jaya, Ahli Khawatirkan Nasib Anjing Bernyanyi Papua

Kawin silang chow-cow dengan anjing lokal

Pemandangan matahari terbit dari Kava Kintamani, BaliDok. Instagram @kavakintamani Pemandangan matahari terbit dari Kava Kintamani, Bali
Cerita mengenai asal usul anjing kintamani tercantum lengkap dalam sebuah penelitian berjudul The Kintamani Dog: Genetic Profile of an Emerging Breed from Bali, Indonesia.

Pada penelitian yang dilakukan I Ketut Puja pada 2005 dijelaskan jika anjing kintamani tergolong anjing purba (ancient dog), yakni anjing lokal yang telah kehilangan ragam genetikanya sejak ribuan tahun silam.

I Ketut Puja adalah peneliti anjing kintamani dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Denpasar.

Baca juga: 5 Fakta Anjing Bernyanyi Papua yang Viral, dari Hampir Punah hingga Tak Bisa Menggonggong

Diceritakan kintamani adalah hasil kawin silang chow-chow dengan anjing lokal.

Kala itu sekitar tahun 1400, seorang pedagang asal Tiongkok pindah ke Bali sambil membawa serta anjing chow-chow miliknya.

Si pedagang ini pun menikahi salah satu anggota keluarga Raja Jaya Pangus dan menetap di kawasan sejuk Kintamani.

Seperti mengikuti jejak tuannya, anjing chow-chow ini pun melakukan kawin silang dengan jenis lokal sehingga muncul kuluk gembrong.

Meski demikian, dalam penelitian lainnya terdapat temuan menarik karena secara genetika anjing kintamani memiliki kedekatan dengan dingo, anjing liar benua Australia.

Baca juga: Anjing Bernyanyi Papua Disebut Paling Primitif, Sensitif terhadap Cahaya Bulan Purnama

Anjing liar Australia atau dingo di Dingo Discovery and Research Centre di Toolern Vale di Victoria, Australia, pada 25 Mei 2009. (AFP/William West) Anjing liar Australia atau dingo di Dingo Discovery and Research Centre di Toolern Vale di Victoria, Australia, pada 25 Mei 2009. (AFP/William West)
Sekilas ciri-ciri anjing kintamani mirip serigala dan dingo. Anjing kintamani pun mirip dengan anjing bernyanyi papua (papua singing dog) yang masih berkerabat dengan dingo.

Kemiripan anjing kintamani dan dingo mendukung teori selama ini bahwa dingo berasal dari anjing Asia Timur yang mengikuti ekspansi manusia Austronesia ke pulau-pulau di Asia Tenggara.

Dingo Australia telah diisolasi dari populasi induknya selama 5.000 tahun silam, begitu pula dengan anjing kintamani.

Baca juga: Foto Viral Anjing Bernyanyi di Papua, Tak Bisa Menggonggong dan Dianggap Sakral

Dalam teori ini disebutkan bahwa posisi Desa Sukawana yang dikelilingi Bukit Penulisan dan lembah Batur memberi tantangan dan penghalang bagi anjing kintamani.

Ini menyebabkan mereka terisolasi untuk berkembang dan kawin dengan anjing jenis lainnya dari luar Sukawana selama ribuan tahun.

Hal tersebut membuat jenis anjing kintamani lebih seragam bentuknya sejak ribuan tahun lampau hingga sekarang dan menjadi endemik Sukawana serta trah anjing pertama asli Indonesia.

Namun saat ini anjing kintamani sudah tersebar ke sejumlah daerah.

Baca juga: Trenggiling Terancam Punah, Pentingnya Edukasi dan Rehabilitasi

Pemurnian ras kintamani

Anjing Penyanyi Papua (New Guinea singing dog) Canis dingo hallstromi, ilmuwan menemukan bukti spesies anjing unik ini masih ada di pedalaman Papua.SHUTTERSTOCK/Ondrej Prosicky Anjing Penyanyi Papua (New Guinea singing dog) Canis dingo hallstromi, ilmuwan menemukan bukti spesies anjing unik ini masih ada di pedalaman Papua.
Pemurnian ras anjing kintamani sudah dilakukan sejak 36 tahun lalu.

Kala itu di tahun 1985, Program Studi Kedokteran Hewan Unud, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali dan Pantrab, komunitas anjing kintamani di Bali menggelar kontes pertama di Pulau Dewata.

Dikutip dari tulisan Perjalanan Anjing Bali hingga Terbentuknya Pantrab dan Perkin Komisi Anjing Bali karya Mas Djoko Rudiyanto, kontes yang digelar di kampus Unud mendapat dukungan penuh dari Komisi Anjing Kintamani Bali yang bernaung di bawah Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin).

Baca juga: Hilang 170 Tahun, Burung Misterius Muncul di Hutan Kalimantan

Upaya berikutnya adalah memasukkan anjing itu sebagai trah dunia asal Indonesia dengan mengumpulkan ribuan sampel darahnya pada 2017.

Pihak IFC pun ikut terlibat dengan mengirim tim sendiri ke Kintamani.

Selama 2 tahun pihak IKK seperti diakui ketuanya, Benny Kwok Wie Sioe, meneliti sampel darah agar diketahui kemurnian rasnya dan apakah ada penyakit keturunan yang terkandung di dalam darah anjing kintamani.

Baca juga: Sepertiga Populasi Ikan Air Tawar Dunia Terancam Punah, Ini Sebabnya

Ilustrasi anjing sedang makan. PIXABAY/MATTY COULTON Ilustrasi anjing sedang makan.
Pasalnya, jika ada penyakit yang bisa diturunkan kepada anaknya maka otomatis tidak akan bisa lolos seleksi.

Proses mencari kemurnian darah juga dilakukan dengan mengambil sampel dari delapan keturunan pada delapan garis induk yang berbeda.

Satu ekor anjing bisa beranak pada usia di atas satu tahun dan perlu waktu 10 tahun bagi si anjing untuk mencapai keturunan kedelapan.

Baca juga: Barongsai Terancam Punah di Perbatasan RI-Malaysia, Warga: Hanya Diarak Pakai Mobil

Seperti dikutip dari Antara, sebuah surat pun dikirimkan oleh Direktur Eksekutif FCI, Yves De Clercq kepada IKK pada awal Februari 2019.

Isinya bahwa Komite Umum FCI menyetujui anjing kintamani sebagai salah satu trah anjing dunia.

Sertifikat FCI diserahkan langsung pihak IKK kepada Gubernur Bali I Wayan Koster di Denpasar, 13 April 2019.

Saat itu Koster pun berjanji akan berupaya melindungi populasi anjing kintamani agar tetap terjaga kelestariannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Dideportasi

2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi

Denpasar
Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com