KOMPAS.com - Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan Denpasar dilaporkan tewas.
Narapidana itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar setelah meminum cairan disinfektan yang dicampur bubuk minuman sari buah.
Namun, tim medis menyatakan nyawanya tak tertolong.
"Satu orang meninggal dunia. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin (menyelamatkan)," kata Kalapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan Denpasar Lili saat dihubungi, Jumat (11/6/2021).
Lili menceritakan kronologi insiden yang berujung tewasnya seorang warga binaan tersebut.
Baca juga: Larang Siswa Konvoi Saat Kelulusan, Wali Kota Surabaya Akan Gelar Wisuda Virtual untuk SD dan SMP
Awalnya, delapan warga binaan yang terjerat kasus narkoba mengeluh sakit maag kepada petugas lapas pada Kamis (10/6/2021).
Petugas lapas pun memberikan obat kepada delapan warga binaan tersebut untuk meredakan keluhan penyakit mereka.
Namun, pihak lapas curiga ada kejanggalan dari pengakuan para warga binaan. Sebab, warga binaan itu mulai muntah-muntah.
"Pertama mengaku sakit maag, setelah kita berikat obat, lama-lama mereka muntah, kita kan curiga," kata dia.
Petugas lapas pun menginterogasi mereka. Dari pengakuan para narapidana itu, mereka sakit perut setelah meminum cairan disinfektan.
"Ya akhirnya mereka mengaku 'kita minum ini Bu campur NutriSari,'" kata Lili.
Berdasarkan pengakuan mereka, cairan itu diminum pada Selasa (8/6/2021) pagi.
"Mereka mencuri kesempatan," kata Lili.
Baca juga: 8 Narapidana Lapas Perempuan Kerobokan Denpasar Minum Disinfektan, 1 Tewas
Petugas lapas langsung melarikan mereka ke rumah sakit. Namun, nyawa satu orang warga binaan tak bisa diselamatkan.
Lili mengaku akan memperketat pengawalan pemakaian cairan disinfektan di dalam lapas.
Lili juga telah mengumpulkan seluruh WBP untuk mengedukasi bahaya meminum cairan disinfektan. Belum diketahui motif para WBP itu nekat meminum disinfektan.
(KOMPAS.com/Ach. Fawaidi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.