Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Menangis Saat Peti Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Tiba di Bali

Kompas.com - 05/05/2024, 13:31 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Kedatangan jenazah taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika (19) di kampung halamannya, Klungkung, Bali diiringi isak tangis keluarga.

Putu Satria diketahui meninggal dunia setelah dianiaya oleh seniornya.

"Saya harap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Karena itu menghilangkan anak (keponakan) saya," ungkap paman korban, Nyoman Budiarta saat ditemui di RSUD Klungkung, Bali, Minggu (5/5/2024), seperti dikutip dari Tribun Bali.

Baca juga: Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Sedangkan sang ibu Ni Nengah Rusmini tampak menangis.

Sejumlah orang memeluknya saat jenazah anaknya dipindahkan dari ambulans menuju ke ruang jenazah RSUD Klungkung.

Dia kemudian menyandarkan kepalanya di peti jenazah putranya.

Baca juga: Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi Penindakan

Ingin masuk sekolah kedinasan

Jenazah Putu Satria Ananta Rastika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta saat dipindahkan dari rumah duka B ke rumah duka A di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Jenazah Putu Satria Ananta Rastika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta saat dipindahkan dari rumah duka B ke rumah duka A di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).

Ayah Putu Satria, Ketut Suastika mengungkap sosok sang anak.

Menurutnya sudah lama Putu Satria ingin masuk ke sekolah kedinasan.

Dia pun akhirnya memilih Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Putranya tersebut mulai masuk ke STIP sejak Sepetmber 2023.

Baca juga: Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

"Dia bilang ingin sekolah kedinasan, kami sebagai orangtua hanya mendukung. Apalagi dia memiliki tekad kjuar," kata Ketut Suastika, seperti dikutip dari Tribun Bali.

Sang anak, kata Ketut Suastika, sering berkirim kabar melalui pesan dari ponsel.

Namun putranya disebut tidak pernah mengeluhkan persoalan yang dialaminya di kampus.

"Saya sering tanya bagaimana keadaan di kampus, dia selalu bilang aman," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Kepergian Putu Satria membuat keluarga merasa sangat terpukul. Sebab selama ini, anak sulungnya itu sangat menyayangi keluarga.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com