Editor
Putu Satria juga dikenal cerdas dan memiliki tekad kuat.
"Orangnya tidak neko-neko, keluarga sangat terpukul," kata dia.
Putu Satria meninggal dunia setelah dianiaya oleh seniornya di STIP, TRS (21).
Polisi telah menetapkan TRS sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
"Terkait kasus pemukulan, memang ada yang menyebut (pemukulan) sebagai tradisi taruna. Ada juga yang menyebut sebagai penindakan terhadap junior," kata Kapolres Metro Jaya Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Sabtu (4/5/2024), seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Korban dan empat temannya dikumpulkan di toilet. Kemudian TRS menanyakan siapa yang paling kuat di antara mereka.
"Kemudian korban (Putu) mengatakan bahwa dia yang paling kuat karena dia merasa dirinya adlaah ketua kelompok dari komunitas tingkat satu ini," katanya.
TRS seketika memukul ulu hati Putu lima kali dan membuat korban tersungkur.
"Korban kemudian dipukuli, hilang kesadaran, pingsan, dan jatuh," katanya.
Korban pun kemudian meninggal dunia.
Sumber: Kompas.com
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Isak Tangis Iringi Kepulangan Jenazah Putu Satria di Klungkung Bali, Sang Ibu Bersandar di Peti