DENPASAR, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengusulkan anggaran dana untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeli produk tani lokal senilai Rp 100 triliun.
Zulhas mengatakan, pemerintah masih membahas pembentukan BUMN dan nilai anggarannya.
Baca juga: Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil di Bali Ditangkap, Pelaku Sudah Beraksi di 15 TKP
"Saya usulkan dana awal Rp 100 triliun kemarin dan ini yang lagi dibahas," katanya saat memantau harga bahan pokok di Pasar Badung, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/09/2022).
Zulhas mengatakan, BUMN ini akan membeli hasil produk pertanian lokal, terutama kedelai. Nilai jual-beli di tingkat petani juga dipatok dengan harga tinggi.
Misalnya harga kedelai di pasar sekitar Rp 6.000 per kilogram, maka BUMN akan membeli Rp 10.000 per kilogram.
"Dengan demikian petani kita kerja saja apalagi petani kita rajin-rajin, produksi banyak. Hanya masalahnya di harga. Kadang-kadang waktu panen harganya murah," katanya.
Menurut Zulhas, pembentukan BUMN ini bertujuan membantu petani agar kembali menanam kedelai dan tak perlu khawatir mengenai harga produk impor yang lebih murah.
"Sekarang dibentuk nanti BUMN yang membeli hasil pertanian itu sehingga pertanian kita terjamin harganya. Jadi, petani produksi saja tidak usah mikir jualannya karena harganya dijamin pemerintah dan pemerintah akan membeli," katanya.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Joko Widodo ingin agar stok kedelai di Indonesia tidak tergantung pada pasokan impor.
Airlangga mengungkapkan, angka produksi kedelai dalam negeri terus turun karena harga komoditas itu tidak menarik bagi petani lokal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.