Ia menjelaskan, proyek pemasangan dermaga apung dan jembatan (movable bridge) di Pelabuhan Toya Pakeh dilaksanakan oleh Satuan Kerja Strategis Ditjen Perhubungan Laut di Jakarta tahun 2022.
Kemudian, operasional proyek tersebut diserahterimakan kepada pengelola UPP Nusa Penida (PHO/Provisional Hand Over) dan sudah memasuki tahap peliharaan.
"Pada tanggal 12 Desember (2022) sudah dilakukan sosialisasi dan uji coba pemanfaatan dengan beberapa kondisi yang dipersyaratkan termasuk perlunya pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan ada di atas MB pada saat bersamaan," kata dia.
Samsi menambahkan, Pembangunan Pelabuhan Toya Pakeh adalah pekerjaan yang terpisah dari Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan. Pelabuhan Toya Pakeh sudah beroperasi sejak tahun 1990.
Atas peristiwa ini, pengelola menutup sementara pelayanan bongkar muat di area tersebut. Pelayanan dialihkan ke Pelabuhan Banjar Nyuh atau di sebelah barat Pelabuhan Toya Pakeh.
"Akibat runtuhnya movable bridge tersebut, pihak kontraktor berkomitmen untuk membangun MB yang baru dan menyesuaikan desain selama masa pemeliharaan berjalan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.