Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Orang Meninggal Dunia akibat Rabies di Buleleng, Pemerintah Kaji KLB

Kompas.com - 18/12/2022, 11:34 WIB
Hasan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2022 ini, sudah ada 13 orang meninggal dunia akibat penyakit rabies di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Pemerintah Daerah tengah mengkaji penetapan status Kasus Luar Biasa (KLB) untuk rabies.

"Kami sudah meminta Dinas Kesehatan Buleleng mengkaji opsi penetapan KLB sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 1501 Tahun 2010," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Minggu (18/12/2022) di Kota Singaraja.

Adapun Permenkes RI Nomor 1501 Tahun 2010 itu mengatur tentang penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya.

Baca juga: Pria di Buleleng Meninggal Dunia Diduga akibat Gigitan Anjing Rabies

Menurut Suyasa, penetapan status KLB rsbies harus dilakukan berdasarkan kajian. Dengan mempertimbangkan sejumlah hal seperti dampak sosial, bukan hanya jumlah kasus rabies.

"Analisis yang dilakukan itu bukan semata-mata jumlah kasus, tapi dampak sosial lainnya. Dinas terkait tengah mengkaji apakah memenuhi status KLB atau tidak," imbuh dia.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi. Karena penangangan KLB rabies harus melibatkan pemerintah di atasnya.

"Penanganan rabies itu kan harus holistik. Tidak bisa parsial. Makanya setiap penanganan kami harus koordinasikan dengan Provinsi," tutupnya.

Untuk diketahui, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng sepanjang Januari hingga Desember 2022 sudah ada 13 kasus kematian akibat gigitan anjing di Buleleng.

Rinciannya, 2 kasus kematian pada Februari, 2 kasus pada April, 2 kasus pada Juni, 2 kasus pada Oktober, 4 kasus pada November, dan 1 kasus pada Desember.

Baca juga: Tekan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies, Ratusan Anjing di Buleleng Divaksin Massal

Kasus kematian akibat rabies terakhir menelan korban jiwa seorang pria berusia 59 tahun asal Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Ia meninggal dunia di RSUD Buleleng Singaraja, Sabtu (17/12/2022).

Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah menunjukkan gejala medis yang identik dengan rabies. Yakni badan lemas, sulit menelan, dan takut air sejak tiga hari sebelum dibawa ke rumah, gemetar dan takut terkena angin, sesak pada dada, serta badan terasa panas.

Dari penelusuran tim medis, ternyata korban sempat digigit anjing liar sekitar November lalu. Korban tidak pernah mencuci luka dengan sabun dan air mengalir karena dianggap hanya luka gores kecil di ujung jari telunjuk.

“Dari penjelasan keluarga, memang korban ini tidak pernah datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk meminta VAR (vaksin anti rabies)," jelas Direktur RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha.

"Padahal, dalam kasus gigitan anjing, luka pada ujung jari itu bisa berakibat fatal. Ujung jari itu salah satu bagian yang rentan, di samping kepala,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Denpasar
PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

Denpasar
Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Denpasar
Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Denpasar
Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Denpasar
Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Denpasar
APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

Denpasar
RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com