BULELENG, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Australia berinisial GCP (56) ditemukan tewas di penginapan Lovina Bay Dolphin di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Rabu (17/5/2023) sekitar pukul 10.15 Wita.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, WN Australia tersebut diduga meninggal karena sakit.
"Hasil pemeriksaan awal, diperkirakan korban meninggal akibat dari ada penyakit bawaan yang diderita," kata Sumarjaya di di Buleleng, Rabu.
Baca juga: Mantan Napi Korupsi Daftar Caleg di Buleleng, Hanura: Kami Publikasikan Terbuka soal Dia Dipenjara
Hanya saja, hingga saat ini penyakit yang diderita korban belum diketahui. Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Buleleng untuk diperiksa lebih lanjut.
"Belum diketahui secara pasti sakitnya apa, masih dicari rekam medisnya," imbuh Sumarjaya.
Ia mengungkapkan, korban tinggal di penginapan tersebut sejak 13 April 2023. Menurut keterangan yang didapat polisi dari pihak pengelola penginapan, korban kerap mabuk-mabukan dengan kondisi mengalami gangguan kesehatan.
Penemuan jenazah korban berawal ketika seorang staf penginapan bernama Putu Budiasa tengah membersihkan area penginapan pada Rabu sekitar pukul 07.00 Wita.
Saat itu, dari luar jendela, Budiasa sempat melihat korban masih bergerak. Berikutnya, pada pukul 08.44 Wita, Budiasa kembali mendatangi kamar korban dan menawarkan sarapan pagi.
Namun, korban tidak merespons dari dalam kamar. Budiasa lalu masuk ke dalam kamar korban untuk memastikan keadaannya. Budiasa juga berusaha membangunkan korban, namun korban tidak bereaksi.
Budiasa sempat khawatir karena korban sebelumnya dalam kondisi sakit dan dalam perawatan medis.
Hal ini lalu dilaporkan ke polisi.
Aparat Polsek Kota Singaraja lantas mendatangi penginapan bersama petugas medis dari Puskesmas Buleleng II untuk mengecek kondisi korban.
"Dari keterangan tim medis Puskesmas Buleleng II, diperkirakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia beberapa jam sebelum ditemukan," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.