Pada kesempatan yang sama, Kepala Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) dr Dudut Rustyadhi, mengatakan dari hasil otopsi menyimpulkan bahwa penyebab kematian CJ akibat mati lemas sesuai ciri-ciri orang tewas tenggelam.
Sebelum tewas, CJ sempat mendapat pukulan di bagian dahi dan dilukai di bagian leher. Saat dalam keadaan lemas, CJ kemudian dibenam ke bak mandi hingga tewas.
"Artinya dua hal itu membuat korban lemas sehingga mudah dimasukan ke dalam bathtup dalam kondisi masih hidup tapi dalam kondisi pengurangan kesadaran. Sehingga begitu masuk bathup masih hidup di dalam bak ada cairan masuk itu yang membuat korban meninggal," kata dia.
Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 34 WNI dan WNA ke Malaysia
Sedangkan hasil pemeriksaan jenazah LC, disimpulkan bahwa korban meninggal dunia karena luka terbuka pada leher kanan dan kiri.
"Kami simpulkan bahwa luka-luka terbuka tersebut, kalau kami lihat dari luka terbuka yang bergerombol ada yang dalam, ada yang dangkal, juga ada luka lecet gores itu merupakan luka-luka yang biasa terjadi pada orang yang melukai dirinya sendiri," kata dr Kunthi Yulianti dari RSUP Prof Ngoerah Sanglah.
Sebelumnya diberitakan, pasangan kekasih warga negara China, berinisial LC (22), ditemukan tewas di sebuah hotel bintang lima di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Senin (1/5/2023) sekitar pukul 07.00 Wita.
Saat itu, LC ditemukan tergeletak di koridor hotel dengan posisi telentang dan berlumuran darah. Terdapat luka terbuka di leher kanan dan kiri, luka terbuka pada kaki kiri.
Sementara itu, korban CJ ditemukan tewas di bak mandi hotel. Posisi korban terlentang dan terdapat luka jeratan pada leher dan luka lebam pada dahi korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.