Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perairan Bali Utara Disurvei Potensi Migas, Nelayan Khawatir Kehilangan Pendapatan

Kompas.com - 28/12/2023, 13:12 WIB
Hasan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Perairan Bali utara di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, akan menjadi lokasi survei potensi minyak dan gas bumi (migas). Nelayan khawatir kehilangan mata pencaharian karena selama survei, rumpon dibersihkan.

Survei tersebut akan dilakukan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) melalui PT Technical Geophysical Services (TGS).

Salah seorang nelayan, Gede Sumertadana (34) berharap bisa mendapatkan kompensasi pendapatan dan biaya ganti rugi rumpon. Mengingat selama rumpon dibersihkan, nelayan tidak bisa melaut dan praktis tidak memiliki penghasilan.

Baca juga: Teken Kesepakatan Kelola PI 10 Persen untuk WK Migas di Jatim, Gubernur Khofifah Optimistis PAD Meningkat

Berdasarkan hasil hitung-hitungan dan kesepakatan para nelayan di desanya, PT TGS setidaknya harus membayar biaya ganti rugi Rp 35 juta per rumpon. 

Ia meminta nominal kompensasi sesuai penghasilannya rata-rata per bulan sebesar Rp 10 juta. Mengingat masing-masing rumpon rata-rata mampu menangkap ikan jenis tongkol 3 juta-7 juta ton.

"Nelayan sih setuju, namun kami minta kompensasi seadil-adilnya. Kami menggunakan rumpon sebagai media penangkapan ikan," ujar Gede, Kamis (28/12/2023), dalam sosialisasi di Buleleng.

Baca juga: Libur Nataru, Keterisian Hotel di Buleleng Capai 70 Persen

"Dengan tidak adanya rumpon ini kami jadi tidak bisa mencari ikan. Selama tidak bisa melaut kami juga butuh makan, jadi kami harap ada kompensasi untuk kami makan selama satu bulan atau selama kami bisa melaut kembali," sambung dia.

Sementara itu, Senior Public Relation PT TGS Sholahudin Achamad mengatakan, survei potensi migas ini akan dilakukan sebulan, terhitung sejak 7 Januari 2024.

Dikutip dari Tribun Bali, survei akan dilakukan dengan menggunakan kapal yang didatangkan khusus dari China dengan metode seismik multi client 2D dan 3D.

Perairan Bali Utara terpilih menjadi lokasi survei lantaran memiliki cekungan. Menurutnya, setiap cekungan yang ada di dalam biasanya berpotensi mengandung migas.

Survei ini akan dilakukan di kedalaman 600 hingga 800 meter.

"Selama ini dari 120 cekungan yang ada di perairan Indonesia, baru 50 persen yang sudah ada data potensi migasnya. Sementara yang lain belum, termasuk di perairan Bali Utara ini," kata dia.

"Makanya ini jadi konsentrasi pemerintah untuk mengecek apakah di perairan Bali Utara ini ada potensi migasnya atau tidak," jelasnya.

Hasil survei selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian ESDM untuk menjadi bahan pertimbangan apakah akan menjadikan perairan laut Bali Utara sebagai blok migas atau tidak.

Selama melakukan survei, seluruh rumpon milik nelayan harus dibersihkan agar tidak menganggu keselamatan kapal. Jika tidak dibersihkan, material rumpon dikhawatirkan dapat tersangkut di baling-baling kapal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Denpasar
Di Depan Delegasi WWF,  Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Di Depan Delegasi WWF, Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Denpasar
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Denpasar
Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com