BULELENG, KOMPAS.com- Air mata Putu Suartini (54) menetes mengetahui putranya, Adhi Putra Krismawan (23) meninggal setelah dikeroyok sekelompok orang diduga geng motor di Jalan Raya Sempidi-Dalung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Adhi meninggal dengan sejumlah luka parah di tubuhnya pada Selasa (16/1/2024).
Baca juga: Pria di Bali Tewas Diduga Dikeroyok Geng Motor, Polisi Selidiki
"Anak saya meninggal dengan kondisi seperti itu. Sudah badan anak saya kurus kecil, diperlakukan seperti itu. Kok mereka (para pelaku) tega," ujarnya, ditemui Rabu (17/1/2024) di rumahnya di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali
Kejadian pengeroyokan yang menimpa anaknya, terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial.
"Sedih sekali saya melihat anak saya meninggal dengan kondisi begini. Di video kami lihat anak saya sudah lemas, tapi masih juga dikeroyok," kata Suartini sembari menangis.
Baca juga: Pengeroyokan Remaja di Pangkalpinang Mirip Klitih di Yogyakarta
Suratini menceritakan pertemuan terakhirnya dengan almarhum Adhi pada saat perayaan Natal 2023.
Pada 27 Desember 2023 Adhi berpamitan ke Badung untuk mencari pekerjaan. Tujuannya untuk membiayai sekolah anak satu-satunya yang kini masih berusia 3,5 tahun.
"Anaknya ingin sekolah seperti teman- temannya. Anak saya berusaha mewujudkan keinginan anaknya dengan mencari pekerjaan," tuturnya.
Baca juga: Soal Pajak Hiburan Naik 40-75 Persen, Pemprov Bali Dorong Pengusaha Ajukan Insentif Fiskal
Pada Selasa (16/1/2024) seharusnya menjadi hari pertama Adhi bekerja di salah satu restoran di wilayah Nusa Dua. Namun pada dini hari, Adhi meninggal dunia.
Suratini mengaku tidak tahu persis mengapa anaknya menjadi korban penganiayaan.
Menurutnya, anak keempat dari enam bersaudara itu tidak pernah bermasalah dalam pergaulan. Terlebih sepengatahuan dia, Adhi merupakan sosok yang pendiam.
Ia menduga, kasus ini terjadi karena kesalahpahaman saat putranya itu dalam perjalanan pulang ke kosnya di wilayah Desa Dalung, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Mungkin ada kesalahpahaman di jalan, sehingga sekelompok pemuda ini tersinggung dan mengeroyok anak saya," kata dia.
Baca juga: Pengeroyokan Remaja di Pangkalpinang Mirip Klitih di Yogyakarta
Dirinya pun berharap aparat penegak hukum bisa menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap anaknya dan memberikan hukuman yang setimpal.
Sementara itu, jenazah Adhi telah dipulangkan ke rumah duka pada Selasa malam usai diotopsi di RS Prof Ngurah, Kota Denpasar.
Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah akan dikubur di Pemakaman Umum Kristiani di Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, pada Sabtu (20/1/2024).
Adhi meninggalkan putranya yang saat ini masih berusia 3,5 tahun.
Ayah Adhi, Made Suki Arsawan (55) mengatakan, Adhi bersama istrinya telah lama bercerai, atau sejak anak semata wayangnya itu masih bayi.
Sejak bercerai, sang anak tinggal bersama orang tua Adhi di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Sementara Adhi bekerja serabutan.
"Dari kecil anaknya itu kami yang merawat. Ibunya sudah pergi sejak cerai. Kasihan anaknya sekarang sudah tidak punya orang tua," ucapnya
Yang membuat keluarga semakin terpukul, Adhi memutuskan pergi ke Badung untuk mencari pekerjaan tetap, agar dapat membiayai sekolah sang anak.
Suki pun berharap ada uluran tangan para dermawan untuk dapat membantu biaya sekolah anak almarhum Adhi, engingat perekonomian keluarganya juga terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.