KOMPAS.com - Letkol Laut (P) Heri Oktavian, komandan kapal selam KRI Nanggala-402, bersama 52 awak lainnya dinyatakan gugur setelah hilang sejak Rabu (21/4/2021).
Semasa hidup, semua kru termasuk Heri meninggalkan kenangan manis dengan keluarga dan orang sekitar.
Baca juga: Kenangan Manis Ibunda Komandan KRI Nanggala-402: Perjumpaan Terakhir, Diajak Heri Masuk Kapal Selam
Ketua RW 04 Sukolilo Baru, Surabaya, Anggoro Wicaksono mengatakan, Heri merupakan Ketua RT 02 di lingkungan Sukolilo Baru.
Baca juga: Panglima TNI: Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Gugur
Selama menjadi ketua RT, Heri dikenal sebagai sosok yang baik, cekatan, dan rajin.
Baca juga: KSAL Bantah KRI Nanggala-402 Lebihi Kapasitas, Mampu Muat 57 Awak
"(Letkol Heri) masih muda dan menjabat sebagai RT. Orangnya cekatan karena masih muda. Orangnya rajin, suka olahraga pagi. Lari di sekitar sini, kadang juga sepeda ontel, kadang jalan," ujar Anggoro dikutip dari Tribunnews, Minggu (25/4/2021).
Penyabar
Cerita tentang sosok Heri datang dari keluarga.
Chandra Yunita, kakak Heri, ingat betul saat ia dan ibundanya, Murhaleni, memasuki kapal selam KRI Nanggala-402. Kala itu, mereka diajak langsung oleh Heri.
Waktu itu adalah hari yang membahagiakan bagi Heri. Pada 2020, Heri dilantik sebagai komandan kapal selam.
Hal yang paling diingat Chandra ketika memasuki KRI Nanggala-402 adalah saat meniti tangga menuju bagian dalam kapal selam.
Menurut Chandra, tangga tersebut curam.
"Ibu malah kuat naik turun tangga. Saya yang takut, gimana ini turunnya," kenangnya ketika ditemui di rumahnya di Kompleks Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Lampung, Sabtu (24/4/2021).