BULELENG, KOMPAS.com - Puluhan rumah warga di Desa Sanggalangit dan Desa Penjarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, terendam banjir pada Jumat (25/3/2022).
Kepala Desa Sanggalangit I Nyoman Sudika mengatakan, hujan lebat yang mengguyur sejak dini hari, mengakibatkan sejumlah rumah warganya terendam banjir.
Air setinggi 50 centimeter menggenangi sebagian rumah warga di dua dusun.
Baca juga: 995 Hektar Tanaman Padi di Banyumas Terancam Rusak Terendam Banjir, Kerugian Lebih dari Rp 20 Miliar
"Ada sebanyak 20 rumah warga terendam banjir. Kami melakukan pendataan dari masing-maisng rumah warga yang terendam banjir,” ujar Sudika saat dikonfirmasi, Jumat.
Menurutnya, lokasi banjir yang menggenangi rumah warga merupakan langganan setiap tahun.
Selain karena lokasinya rendah, saluran drainase untuk menampung aliran air di lokasi itu belum tersedia.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Camat dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk penanganan lebih lanjut," katanya.
"Warga juga dibantu aparat desa serta TNI-Polri untuk menguras air dilokasi genangan air agar cepat surut,” imbuh Sudika.
Banjir juga terja di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Selain merendam jalan, air sempat masuk dan mengenangi sekolah TK Bhakti Kumara.
Baca juga: Identitas Pria Bugil Naik Motor di Buleleng Akhirnya Terungkap, Ternyata Seorang Polisi
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengaku sudah berkoordinasi dengan kedua kepala desa tersebut untuk memastikan penanganan awal banjir.
Menurutnya, di titik lokasi banjir tersebut merupakan daerah langganan banjir. Banjir terjadi hampir setiap tahun utamanya saat musim hujan.
Penyebabnya belum ada saluran air memadai untuk menampung air hujan dengan intensitas tinggi.
"Akhirnya air menggenang di daerah rendah,” imbuhnya.
Sebagai penanganan jangka panjang, Ariadi mengaku sudah melakukan mitigasi secara fisik agar banjir di tempat itu bisa diatasi.
"Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Buleleng, Balai Jalan dan Wilayah Sungai Bali, untuk perencanaan penanganan jangka panjang," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.