Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Bulan, Terjadi 245 Bencana di Bali, 1 Orang Tewas

Kompas.com - 27/02/2023, 20:14 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, mencatat ada 245 bencana alam dan non alam selama periode Januari hingga Februari 2022 di seluruh wilayah Bali.

Akibat kejadian tersebut, satu orang warga di Kabupaten Karangasem, Bali meninggal dunia.

"Dampak kejadian seluruh jenis bencana tersebut yakni satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka," kata Kepala BPBD Bali Made Rentin dalam konferensi pers secara daring pada Senin (27/2/2023).

Baca juga: Ledakan di Blitar, Khofifah Minta Bupati Terbitkan SK Tanggap Darurat Bencana Sosial

Rentin mengatakan, dalam peristiwa bencana itu, tercatat ada 436 bangunan yang terdampak.

Rinciannya, 131 bangunan rusak berat, 202 rusak sedang, dan 103 rusak ringan. Total kerugian materi ditaksir mencapai Rp 17,1miliar.

Dia menjelaskan, Kabupaten Buleleng menjadi daerah yang paling banyak dilanda bencana dengan total kejadian yakni 68 bencana. Dari jumlah ini, 30 di antaranya merupakan kejadian tanah longsor.

Baca juga: Hadapi Potensi Sesar Lembang, BPBD Jabar Siapkan Kajian Risiko Bencana hingga Jalur Evakuasi

Akibat kejadian tersebut, tercatat 2 orang mengalami luka-luka, 240 bangunan terdampak dengan estimasi kerugian mencapai Rp 3,7 miliar.

Kemudian, di Kabupaten Badung terdapat 52 kejadian bencana yang mengakibatkan satu orang luka-luka dan 105 bangunan terdampak.

Kendati jumlah bangunan yang terdampak lebih sedikit dibanding di Buleleng, namun kerugian materialnya ditaksir mencapai Rp 7,61 miliar.

Berikutnya, Kabupaten Karangasem tercatat ada 52 bencana. Bencana tanah longsor paling banyak yakni 23 kejadian.

"Dampak seluruh jenis kejadian bencana di Kabupaten Karangasem yakni satu orang meninggal dunia, satu luka-luka, 48 bangunan terdampak, dan estimasi kerugian Rp 612 juta," kata dia.

Rentin mengatakan untuk Kota Denpasar tercatat ada 19 kejadian bencana. Di mana, 16 di antaranya merupakan bencana kebakaran gedung dan pemukiman warga.

Kemudian, untuk Kabupaten Bangli tercatat ada 17 kejadian bencana, 6 di antaranya merupakan bencana longsor, dan Kabupaten Jembrana terdapat 13 bencana, 6 di antaranya bencana banjir.

Baca juga: Gempa Turkiye dan Suriah Bencana Alam Terburuk dalam 100 Tahun

Sementara, untuk wilayah Kabupaten Klungkung, Gianyar, dan Tabanan, paling banyak didominasi oleh bencana akibat cuaca ekstrem.

Pada kesempatan yang sama, Kepala UPTD Pengendalian Bencana Pusdalops BPBD Kota Denpasar, I Nyoman Gede Putra mengatakan kejadian kebakaran yang masif terjadi di wilayah Denpasar beberapa bulan terakhir disebabkan adanya korsleting.

Menurut dia, korsleting terjadi karena penghuni rumah tidak memperhatikan masalah kelistrikan saat memasuki musim penghujan. 

"Ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah meningkatnya curah hujan sehingga terjadi korsleting yang terjadi di beberapa bangunan karena mungkin tidak terkendalinya curah air ke dalam bangunan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

Denpasar
Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Denpasar
Wisatawan Asal Medan yang Hilang Tenggelam di Pantai Legian Bali Ditemukan Tewas

Wisatawan Asal Medan yang Hilang Tenggelam di Pantai Legian Bali Ditemukan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Pemotor yang Berkendara Zig-zag karena Mabuk dan Tantang Polisi di Buleleng Dibebaskan

Pemotor yang Berkendara Zig-zag karena Mabuk dan Tantang Polisi di Buleleng Dibebaskan

Denpasar
Pekerja Seks Asal Bogor ke Bali untuk 'Open BO', Dibunuh Pelanggan, Mayatnya Disimpan Dalam Koper

Pekerja Seks Asal Bogor ke Bali untuk "Open BO", Dibunuh Pelanggan, Mayatnya Disimpan Dalam Koper

Denpasar
Paman Korban Ungkap Dugaan Kecemburuan Senior STIP di Balik Kematian Ponakannya: Dia Akan Dikirim ke China

Paman Korban Ungkap Dugaan Kecemburuan Senior STIP di Balik Kematian Ponakannya: Dia Akan Dikirim ke China

Denpasar
Wisatawan China Tewas saat 'Snorkeling' di Pantai Lovina Bali

Wisatawan China Tewas saat "Snorkeling" di Pantai Lovina Bali

Denpasar
Wanita yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Baru 3 Hari Berada di Bali

Wanita yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Baru 3 Hari Berada di Bali

Denpasar
Ayah Ungkap Sosok Putu Satria, Taruna STIP yang Tewas di Tangan Senior

Ayah Ungkap Sosok Putu Satria, Taruna STIP yang Tewas di Tangan Senior

Denpasar
Dari Kos, Pelaku Pembunuhan di Bali Bawa Koper Berisi Mayat Wanita

Dari Kos, Pelaku Pembunuhan di Bali Bawa Koper Berisi Mayat Wanita

Denpasar
Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Jimbaran Bali

Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Jimbaran Bali

Denpasar
Lagi, Kasus Mayat Dalam Koper, Terjadi di Bali dan Pelaku Sudah Ditangkap

Lagi, Kasus Mayat Dalam Koper, Terjadi di Bali dan Pelaku Sudah Ditangkap

Denpasar
Keluarga Menangis Saat Peti Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Tiba di Bali

Keluarga Menangis Saat Peti Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Tiba di Bali

Denpasar
Pengendara Motor Mabuk Tantang Polisi di Buleleng, Berakhir Ditangkap

Pengendara Motor Mabuk Tantang Polisi di Buleleng, Berakhir Ditangkap

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com