Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Bali Minta Data Deportasi WNA "Nakal" Dipajang di Jalan, Pihak Imigrasi Setuju

Kompas.com - 09/05/2023, 16:03 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace meminta pihak Imigrasi Bali memajang data jumlah Warga Negara Asing (WNA) yang telah dideportasi di simpang jalan.

Hal ini dilakukan untuk menekan angka warga negara asing (WNA) atau turis asing yang 'nakal' dan berulah di Pulau Dewata.

“Kalau memungkinkan dan itu tak melanggar HAM, kita pajang informasi terkait jumlah WNA yang dideportasi karena pelanggaran di lokasi-lokasi yang strategis,” kata Cok Ace dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Wagub Bali Klarifikasi soal Kuota Wisatawan Asing, Bantah Bakal Dibatasi

Usulan tersebut juga disampaikan Cok Ace kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kakanwil Kemenkumham) Bali Anggiat Napitulu, dalam rapat evaluasi tata kelola pariwisata di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (8/5/2023).

Tanggapan Imigrasi

Dalam kesempatan berbeda, Anggiat mengatakan pihaknya sangat menyambut positif usulan Cok Ace karena menganggap sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.

Usulan ini, kata dia, akan mulai direalisasikan pada pertengahan Mei 2023.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai Bali Siapkan 18 Parking Stand Pesawat Kenegaraan KTT ASEAN

Nantinya, data jumlah WNA yang telah dideportasi dari Bali tersebut akan dipublikasikan melalui vidoetron yang ada di setiap simpang jalan, khususnya sering dilintasi oleh wisatawan asing.

"Jadi kita majangnya bukan di jalan bukan seperti baliho, mungkin nanti kita nyewa atau menumpang di videotron. Informasinya seperti berjalan begitu jadi ini saya memandangnya berupa tanggungjawab publik aja," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Viral, Foto Baliho Berbahasa Rusia Berisi Ancaman Deportasi bagi WNA di Bali, Kemenkumham: Kasihan kalau Tak Diingatkan

Bukan untuk menakuti

Anggiat mengatakan, membuka data jumlah WNA yang dideportasi ini bukan untuk menakuti-nakuti wisatawan asing di Bali.

Oleh karena itu, data yang disebutkan nantinya hanya angka WNA dideportasi tanpa membeberkan identitas dan kewarganegaraan dari orang yang dideportasi

"Ini menunjukkan ke wisatawan asing bahwa deportasi itu riil tapi tujuan bukan untuk nakut-nakuti ya hanya mau melihatkan bahwa riil deportasi itu benar dilakukan bahkan angkanya sudah seperti ini. Dan mengemasnya supaya jangan menjadi sumber ketakutan enggak ada data kebangsaan dan data individu," kata dia.

Baca juga: Dalam 3 Bulan, Kemenkumham Bali Deportasi 76 WNA, 20 di Antaranya WN Rusia

Sebelumnya diberitakan, jajaran Imigrasi Bali telah mendeportasi 101 WNA yang berasal dari 31 negara selama Januari hingga 25 Meret 2023.

Dari jumlah tersebut, WNA Rusia menduduki urutan pertama dengan jumlah 27 orang, disusul, WN Inggris 8 orang, WN Nigeria 7 orang, dan WN Australia 6 orang.

WNA yang dideportasi ini paling banyak karena melanggar izin tinggal atau over stay, menyalahgunakan izin tinggal atau bekerja ilegal, melanggar hukum lainya seperti melanggar norma adat di Bali dan mantan narapidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Denpasar
Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Denpasar
APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

Denpasar
RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

Denpasar
Nama Koster-Ace dan Koster-Giri Diusulkan oleh DPC PDI-P dalam Pilkada Bali

Nama Koster-Ace dan Koster-Giri Diusulkan oleh DPC PDI-P dalam Pilkada Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Asal Korea Selatan

Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Asal Korea Selatan

Denpasar
2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Dideportasi

2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi

Denpasar
Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com