Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Keris Klungkung yang Akan Dikembalikan Belanda, Diambil Saat Perang Puputan 1908

Kompas.com - 11/07/2023, 12:00 WIB
Hasan,
Krisiandi

Tim Redaksi

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda memutuskan untuk mengembalikan ratusan harta rampasan ke Indonesia.

Salah satunya adalah keris milik Raja Klungkung. Keris yang diambil Belanda saat Perang Puputan Klungkung itu memiliki nilai historis.

Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra, mengatakan, keris tersebut diambil pasukan Belanda dari Raja Klungkung saat itu, Raja Dewa Agung Jambe II.

Baca juga: Penampakan Harta Karun Lombok yang Akan Dikembalikan Belanda, Perhiasan hingga Manuskrip

Keris itu diambil dari tangan raja yang gugur dalam Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908.

"Itu keris yang dibawa oleh Raja. Diambil setelah Perang Puputan Klungkung 28 April 1908," ujar Ida Dalem Smara Putra saat dihubungi, Selasa (11/7/2023), melalui sambungan telepon.

Ia menuturkan, ada sejumlah senjata pusaka milik Kerajaan Klungkung yang saat ini tersimpan di luar Bali. Salah satunya yakni keris yang tersimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

Baca juga: Harta Karun Bersejarah Milik Indonesia Dikembalikan Belanda, Bagaimana Prosesnya dan Akan Disimpan di Mana?

"Sebagian sudah ada di Museum Nasional, satu lagi yang akan dikembalikan Belanda," ucapnya.

Pihaknya tak mengetahui pasti bentuk fisik dari keris raja yang akan dikembalikan pihak Belanda itu. Ia juga mengaku belum sempat melihat keris tersebut ketika masih tersimpan di Belanda.


Namun, kabar mengenai keris raja yang diambil pasukan Belanda saat perang Puputan tersebut sudah lama diceritakan di lingkungan keluarga Puri Klungkung.

"Kami belum tahu secara pasti, karena sudah diambil sejak generasi orang tua kami masih anak-anak. Di lingkungan puri hanya diceritakan mengenai ada keris yang diambil Belanda," kata dia.

"Mengenai bentuknya, kami belum tahu. Karena keluarga puri yang menjadi saksi kejadian perang itu sudah wafat," lanjutnya.

Pihak Puri Klungkung belum menerima pemberitahuan resmi pengembalian benda pusaka Kerajaan Klungkung tersebut dari pihak Pemerintah Belanda ataupun Dirjen Kebudayaan.

Ia pun merespons positif pengembalian benda bersejarah itu ke Indonesia. Sebelumnya, Puri Klungkung juga pernah menerima pengembalian tombak pusaka dari yayasan Belanda, Westerlaken Foundation.

Baca juga: Museum NTB Siap Menerima Harta Karun Lombok yang Akan Dikembalikan Belanda

Tombak itu diserahkan pada 28 April 2020. Saat ini tombak tersebut tersimpan di Museum Semarajaya yang dikelola Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Pihaknya pun berharap keris tersebut dikembalikan ke Puri Klungkung selaku ahli waris dari Kerajaan Klungkung.

"Kami menunggu kejelasan di mana akan ditempatkan ataukah dikembalikan pada ahli waris Puri. Kami berharapnya dikembalikan ke kami, atau paling tidak kami diberi kesempatan untuk melihat," sebutnya.

Jika keris tersebut secara fisik diserahkan pada Pihak Puri, akan diupacarai secara Hindu lebih dulu untuk dilakukan pembersihan sebelum disimpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Denpasar
Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Denpasar
Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Denpasar
Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Denpasar
Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Denpasar
Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Denpasar
Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Denpasar
Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Denpasar
Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat 'Video Call'

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat "Video Call"

Denpasar
Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Denpasar
Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com