Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Obesitas Berbobot 100 Kg di Buleleng Dievakuasi dari Lantai 2 Rumahnya dengan "Sky Lift"

Kompas.com - 17/07/2023, 20:02 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Pria penderita obesitas dengan bobot mencapai sekitar 100 kilogram bernama Made Widi Adnyana (52) dievakuasi petugas gabungan dari rumahnya di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Senin (17/7/2023). Pria itu dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.

Pria itu dievakuasi oleh petugas gabungan dari Basarnas, Dishub, Polri dan TNI serta aparat kelurahan. Ia dievakuasi dari balkon lantai dua rumahnya menggunakan sky lift.

Proses evakuasi pun berjalan dramatis. Petugas sempat kesulitan mengevakuasi lantaran pria tersebut menderita diabetes dan asam urat yang membuatnya tidak bisa bergerak.

Lurah Banyuasri, Ketut Darmika mengatakan, Widi Adnyana mengalami sakit diabetes dan asam urat akut sejak lama.

"Sakit sudah lama lebih dari 10 tahun. Tubuh sudah membengkak jarang bergerak terlalu gemuk," ujarnya.

Baca juga: Pria 73 Tahun di Buleleng Ditangkap Polisi karena Cabuli Bocah 5 Tahun

Awalnya, Widi Adnyana berencana dievakuasi pada Jumat (14/7/2023) malam dengan diturunkan lewat tangga setelah kondisinya membaik.

"Namun, karena kondisinya terus menurun pihak dokter pun meminta untuk segera dievakuasi untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Pihak Basarnas upayakan evakuasi seperti ini," kata dia.

Baca juga: 25 Hektar Hutan di Buleleng Terbakar, Pemadaman Dilakukan secara Manual

Menurut Darmika, kondisi tubuh Widi Adnyana saat ini diperkirakan mengalami pembengkakan hingga beratnya 100 kilogram. Selama ini, Widi Adnyana dirawat di rumah oleh keluarganya.

"Maunya dievakuasi lewat tangga tapi tidak cukup jadi harus lewat balkon. Aktivitas hanya dilakukan di tempat tidur selama sakit," ungkap dia.

Dia pun berharap, dengan evakuasi yang dilakukan petugas gabungan ini bisa membantu memulihkan kondisi warganya tersebut.

"Selama ini dia menolak dirawat karena dia merasa seorang dokter. Berat badannya di atas 100 kilogram. Mudah-mudahan evakuasi ini bisa membantu memulihkan kondisinya," katanya.

Setelah dievakusi, Widi Adnyana dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Direktur RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, saat ini Widi Adnyana sudah dirawat di ruang intensif. Kondisinya masih lemah.

"Saat ini kondisinya lemah perlu monitoring ketat. Dia tidak ada penolakan untuk dievakuasi atau dirujuk, mungkin karena masih pertimbangkan bersama keluarga. hari ini kami bantu rujuk untuk dirawat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com