Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 11 Ekor Penyu Hijau ke Bali

Kompas.com - 17/10/2023, 14:30 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Petugas gabungan di Bali menggagalkan penyelundupan 11 ekor penyu hijau (chelonia mydas) yang merupakan satwa dilindungi pada Selasa (17/10/2023) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita.

Petugas memergoki penyu itu hendak dibawa masuk ke Bali melalui kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di pesisir Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, tepatnya di belakang monumen lintas laut militer.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali (KSDA) Agus Budi Santosa menyampaikan, belasan penyu tersebut diangkut dengan perahu kemudian diturunkan di pantai.

Baca juga: 11 Penyu Hijau Hendak Diselundupkan untuk Jadi Hidangan di Bali, Polisi Tangkap 1 Pelaku

Selanjutnya, penyu-penyu itu akan dibawa pelaku menggunakan angkutan darat ke Kota Denpasar. Namun, penyelundupan itu berhasil digagalkan petugas.

"Tim melakukan penyergapan dan berhasil mengamankan tersangka dan barang bukti. Selanjutnya dilaporkan kepada petugas Resort KSDA Gilimanuk dan petugas Balai TNBB," kata dia dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Kapolda Bali Sebut Tingkat Kerawanan Konflik Pemilu di Bali Masuk Kategori Sedang

Adapun tersangka yang diamankan dalam penyelundupan satwa ini merupakan seorang pria berinisial SMJ (45) warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

"Satu orang tersangka yang sudah tertangkap saat ini diamankan di Mako Polair Polda Bali di Benoa untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," sambungnya.

"Berdasarkan pada bukti permulaan yang cukup, terduga pelaku patut diduga melanggar Pasal 40 ayat (2) juncto Pasal 21 ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem," jelas dia.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Bali, Sumarsono mengungkapkan, belasan penyu hijau itu dibawa dari perairan Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Penyu-penyu dari perairan Taman Nasional Alas Purwo mau dibawa ke Kota Denpasar diperjualbelikan untuk konsumsi," kata dia.

Ia mengungkapkan, dalam penyergapan itu ada tiga orang pelaku yang menurunkan penyu dari perahu. Namun, dua orang pelaku lain melarikan diri saat disergap petugas.

"Ada tiga orang yang menurunkan penyu, saat disergap dua orang lari, satu tertangkap," katanya.

Kata dia, selama ini pihaknya sudah melakukan pengawasan jalur-jalur yang dicurigai menjadi lalu lintas penyelundupan penyu secara intens. Pengawasan dilakukan bersama Polair dan TNI AL maupun Polsek.

"Namun karena pintu masuk di wilayah Jembrana luas dan banyak. Ada banyak pantai yang memungkinkan menjadi pintu masuk penyelundupan, belum di pantai TNBB yang banyak. Sehingga sulit kami monitor," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com