KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana Provinsi Bali bekerja sama dengan Yayasan Kaki Kita Se-Nusantara (YKKS) melakukan gebrakan dalam mengatasi masalah sampah, khususnya sampah plastik.
Mereka akan mengolah berbagai jenis sampah plastik menjadi kaki palsu. Komitmen ini diutarakan saat peluncuran bank sampah di rumah sakit tersebut.
"Dengan adanya bank sampah di RSU Negara, bisa bekerja sama dengan YKKS sehingga sampah-sampah di rumah sakit ini bisa kami olah menjadi kaki palsu untuk pasien yang kakinya diamputasi," ujar Ketua YKKS, Aditya, di Denpasar, Sabtu (16/12/2023), dikutip dari Antara.
Baca juga: Siswa SD di Bekasi yang Diamputasi Dapat Bantuan Kursi Roda dan Dibuatkan Kaki Palsu
Peluncuran bank sampah tersebut sudah dilaksanakan bertepatan dengan HUT ke-89 RSU Negara. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, meluncurkannya pada Jumat (15/12).
Aditya pun mengingatkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan penyakit diabetes terbesar di dunia. Bahkan, 15 sampai 30 persen penderita diabetes berisiko diamputasi.
"Indonesia negara nomor lima dengan penyakit diabetes terbesar di dunia. Dalam pengalaman penanganan pasien diabetes termuda umur 26 tahun."
"Berarti di Indonesia, estimasi umur 20 tahunan sudah menderita diabetes," ungkap Aditya.
YKKS memiliki tiga program utama yakni merawat luka diabetes, membuat kaki palsu dan mendaur ulang sampah plastik. Jadi, program tersebut bisa berdampak pada lingkungan dan kesehatan.
Baca juga: Cerita Sugeng Buat Kaki Palsu untuk Penyandang Disabilitas: Sekitar 5.000 Buah Sudah Dibagikan
"Saat ini YKKS memiliki lima kamar untuk asrama dan terdapat delapan orang disabilitas yang diberdayakan mengolah sampah."
"Dengan konsep ini, kami memiliki dampak bukan hanya mengolah sampah tetapi berdampak pada lingkungan dan kesehatan," tambah Aditya.
Terbaru, YKKS membuat dan memproduksi kaki palsu dari sampah plastik. Kaki palsu dari sampah plastik ini telah digunakan pasien YKKS dari Pulau Madura.
"Sudah digunakan selama lima tahun dan hingga kini masih digunakan. Itu adalah kaki palsu pertama dari sampah plastik."
"YKKS juga pernah mengirim satu unit meja dan kursi ke sebuah restoran di Singapura yang semua bahannya dari sampah," ujar Aditya.
Selanjutnya, diharapkan ada produk-produk daur ulang sampah yang bermanfaat bagi rumah sakit. Misalnya membuat papan sebagai bahan membuat meja dan kursi atau troli pasien.
Proses pembuatannya dicairkan pada suhu 250 derajat celcius. Dengan suhu tersebut diharapkan bakteri hilang sehingga produknya higienis.
Baca juga: Kisah Sukses Difabel Bikin Kerajinan Kaki Palsu, Bahagia Melihat Orang Bisa Berjalan Lagi
Direktur Utama PT Mulia Karfa, Putu Ivan Yunatana, sangat antusias dengan peluncuran bank sampah ini.
Pihaknya siap mengambil dan mengolah sampah plastik di RSU Negara menjadi bahan bernilai ekonomis dan sumber energi.
"Sampah manakalah berada di tangan orang yang salah maka akan menjadi masalah."
"Bila berada di tangan pelaku daur ulang akan menjadi sirkular ekonomi dan energi baru terbarukan," ujar Ivan yang juga founder Bali Waste Cycle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.