BULELENG, KOMPAS.com - Penyebab kematian Komsiatun (45) hingga kini masih misterius. Polisi kesulitan menyelidiki penyebab kematian perempuan itu karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.
Kini, jenazah perempuan yang ditemukan mengapung di perairan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, itu telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, jenazah Komsiatun telah dijemput pihak keluarga. Komsiatun merupakan warga Kelurahan Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
"Menurut pengakuan keluarga, korban mengalami depresi akibat perceraian, serta memiliki riwayat sakit kanker otak yang sudah diderita sejak lama," ucapnya saat dikonfirmasi di Buleleng, Senin (22/1/2024).
Baca juga: Mayat Wanita di TNBB Bali Diduga Meninggal Bukan karena Tenggelam, Ditemukan Sejumlah Luka-luka
Pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah Komsiatun tewas akibat bunuh diri, atau karena faktor lain.
Sebab, upaya otopsi untuk mencari tahu penyebab kematiannya batal dilakukan lantaran tidak mendapatkan izin dari pihak keluarga.
Baca juga: Warga Temukan Bayi yang Tercabik Anjing di Pantai Buleleng
"Jenazah tidak jadi diotopsi karena tidak ada izin dari keluarga. Jadi penyelidikan hanya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi temuan jenazah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, mayat perempuan tanpa identitas ditemukan mengambang di perairan TNBB di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, pada Kamis (18/1/224) pagi.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh dua orang nelayan yang tengah melaut.
Petugas medis yang melakukan pemeriksaan awal pada jenazah tersebut menyimpulkan penyebab kematiannya bukan karena tenggelam. Hal itu didasarkan pada kondisi perut jenazah yang tidak mengembung.
Kepolisian akhirnya mengetahui identitas jenazah tersebut setelah dilakukan pemeriksaan sidik jari dan dicocokkan dengan database kependudukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.