Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Pembunuhan Pacar di Bali, Harus Berani Sudahi Hubungan Toksik

Kompas.com, 11 Mei 2025, 17:32 WIB
Ni Ketut Sudiani,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Remi Yuliana Putri (36) oleh pacarnya sendiri, GW (28), mendapat sorotan publik.

Kepada pihak kepolisian, pelaku mengaku sakit hati karena disebut mokondo. Korban dan pelaku diketahui sama-sama sebagai driver taksi online.

Baca juga: Pembunuhan di Denpasar, Polisi: Pelaku Dendam karena Diteriaki Mokondo di Depan Umum

Hanya saja, kendaraan yang digunakan pelaku sesungguhnya adalah milik korban. Sebelum pembunuhan terjadi, keduanya sempat cek-cok.

Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi publik. Tidak sedikit yang menyayangkan bagaimana korban, sebagai perempuan yang mandiri, ternyata kehilangan nyawa di tangan pacar sendiri.

Berkaca pada kasus ini, apa yang harus dilakukan perempuan lainnya agar terhindar dari tragedi seperti ini?

"Agar tidak menjadi korban, sebagai perempuan yang berdaya, tentunya ada dua hal yang harus dipegang: mampu berpikir cerdas dan mandiri."

Demikian kata owner Konsultan Psikologi Tema Insani Tabanan, Ni Ketut Jeni Adhi, S.Psi, M.Psi, Psikolog, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: Kasus Pembunuhan Pacar di Bali, Psikolog: Ego Pelaku Tersenggol

Apabila dalam sebuah hubungan ada konflik dan permasalahan prinsip yang tidak dapat ditemukan titik terang, serta tidak ada lagi kesepakatan bersama, sebaiknya disudahi hubungan itu.

Terlebih jika ada kekerasan di dalam hubungan tersebut. Menurut Jeni, perempuan harus berpikir cerdas dalam kondisi relasi yang toksik semacam itu.

Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang perempuan miliki, gunakan juga nalar atau pikiran, tidak hanya berpedoman pada perasaan, apalagi rasa kasihan.

"Jika sudah disakiti, dimanfaatkan, tanpa ada kerjasama yang baik dalam hubungan, perempuan harus berani mengambil sikap," tegas dia.

Perempuan dapat bertahan hidup dan terus berdaya dengan keterampilan serta kemampuan yang dimiliki.

Selain pembunuhan sadis seorang pacar ini, di Bali juga terjadi sejumlah peristiwa pembunuhan, termasuk yang dilakukan oleh TNI.

Baca juga: Misteri Kematian Wanita dalam Mobil di Bali Terungkap, Ternyata Dibunuh Pacar

Ni Ketut Jeni Adhi, S.Psi, M.Psi, Psikolog saat memberikan sosialisasi terkait kesehatan mental.DOKUMENTASI JENI ADHI Ni Ketut Jeni Adhi, S.Psi, M.Psi, Psikolog saat memberikan sosialisasi terkait kesehatan mental.
Jeni juga menekankan, selain penting untuk melindungi diri sendiri, juga sangat perlu untuk memiliki kontrol diri yang baik.

Jangan sampai karena emosi yang tak terkendali, justru merugikan orang lain.

Halaman:


Terkini Lainnya
WNA Buat Video Asusila di Pantai Kelingking Bali, Polisi Cari Pelakunya
WNA Buat Video Asusila di Pantai Kelingking Bali, Polisi Cari Pelakunya
Denpasar
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Denpasar
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Denpasar
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Denpasar
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau