Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Bayang, Kedai dengan Barista Disabilitas Netra Pertama di Bali: Kami Meracik dengan Hati

Kompas.com, 13 Agustus 2025, 16:35 WIB
Ni Ketut Sudiani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com – Kedai kopi kini semakin menjamur di Bali, khususnya di pusat Kota Denpasar, Bali.

Puluhan anak-anak muda pun bisa berjam-jam lamanya nongkrong di kedai-kedai itu.

Namun, Kopi Bayang hadir dengan cara yang sangat berbeda. Tak seperti umumnya, Kopi Bayang dikelola oleh penyandang disabilitas netra dan menjadi kedai dengan barista disabilitas netra pertama di Bali.

Mereka memiliki keterbatasan dalam penglihatan, namun tidak pada kreativitas. Semangat itulah yang membuat I Made Jery Juliawan dan teman-temannya berinisiatif mendirikan kedai yang berlokasi di Jalan Yeh Gangga I, Perumahan Palem Residence No. 9A, Desa Gubug, Kabupaten Tabanan itu.

Baca juga: Perahu Hancur, Nelayan Banyuwangi Terombang-ambing Sendirian di Selat Bali

"Ide ini berawal dari niatan untuk membuka peluang baru di dunia usaha. Khususnya bagi teman-teman disabilitas netra di komunitas," tutur Jery, Rabu (13/8/2025).

Jery dan teman-teman disabilitas netranya bergabung dalam Komunitas Teratai (Kostra), yang awalnya memang lebih fokus pada sastra dan teater. Namun ternyata dalam perjalanannya ada yang tertarik meracik kopi.

Akhirnya terbentuk Komunitas Kopi Bayang, yang di dalamnya juga ada anggota Komunitas Teratai.

"Karena tidak semua anggota Kostra tertarik pada kopi," ucapnya.

Baca juga: Unesa Kembangkan Aplikasi Deteksi Dini Tsunami untuk Disabilitas Netra

Kopi Bayang mulai dirancang sejak Oktober 2022. Pertama kali diluncurkan pada 3 Desember 2022, bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional. Namun, saat itu mereka belum memiliki kedai, hanya ikut hadir dalam event-event saja.

Melalui kedai baru di Tabanan yang diluncurkan pada 8 Agustus 2025, Kopi Bayang menawarkan konsep open bar, yakni pengalaman menyeduh kopi langsung bersama Kopi Bayang.

"Jadi, customer yang datang, tidak hanya sekedar membeli kopi saja. Tapi kami persilakan juga untuk menyeduh kopi bersama, sekaligus berinteraksi langsung dengan teman disabilitas netra," jelasnya.

Jery berharap, siapa pun yang datang ke Kopi Bayang, memang ingin menikmati kopi. Bukan karena kasihan mengetahui bahwa pengelola dan baristanya disabilitas netra.

Saat ini, ada tiga barista di Kopi Bayang, yakni Jery, Mudra, dan Iwan. Mereka juga lah yang mengelola Komunitas Kopi Bayang.

Sejak awal 2022, mereka belajar meracik kopi dari pelatihan barista pada umumnya. Hanya saja, dalam prosesnya, ada banyak penyesuaian yang harus mereka lakukan. Termasuk, cara mengetahui takaran air, kopi, hingga mengetahui jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli.

"Semua tahapannya kami lalui dan tentu saja dengan menggunakan teknik khusus yang sudah disesuaikan bagi teman disabilitas netra," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
WNA Buat Video Asusila di Pantai Kelingking Bali, Polisi Cari Pelakunya
WNA Buat Video Asusila di Pantai Kelingking Bali, Polisi Cari Pelakunya
Denpasar
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Viral 2 Siswa Sekelas di Bali Duel Gara-gara Persoalan Asmara, Polisi Turun Tangan
Denpasar
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Turis Asing Tewas Diduga karena Terobos Banjir di Bali, Identitas Masih Misterius
Denpasar
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Hujan Deras Sebabkan Banjir di 5 Titik di Bali, Ketinggian Capai 1 Meter
Denpasar
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau