KOMPAS.com - Bali merupakan sebuah provinsi yang menempati sebuah pulau yang indah di kawasan tengah Indonesia.
Provinsi yang mayoritas dihuni oleh penganut agama Hindu ini memiliki budaya yang kental dengan berbagai tradisi dan upacara sehingga dikenal dengan julukan Pulau Dewata.
Baca juga: Seorang WNI yang Tiba dari Jepang Positif Covid-19, Gubernur Bali: Langsung Dikarantina
Provinsi Bali merupakan salah satu daerah pariwisata unggulan di Indonesia yang kerap didatangi wisatawan luar negeri.
Wilayah Bali dahulu merupakan salah satu daerah kekuasaan Majapahit, sebelum kemudian berkembang menjadi Kerajaan Bali.
Undang-Undang nomor 64 tahun 1958, dengan ibu kota di Singaraja sebelum akhirnya dipindahkan ke Denpasar pada tahun 1960.
Bali juga pernah masuk ke dalam provinsi Sunda Kecil pada awal kemerdekaan, bahkan pernah menjadi Negara Indonesia Timur (NIT).
Baca juga: Temui Gubernur Bali, Apa yang Dibahas Sandiaga Uno?
Setelah masa kemerdekaan, provinsi Bali telah dipimpin oleh 11 orang gubernur dan penjabat gubernur.
No. | Nama Gubernur | Masa Jabatan |
1. | Anak Agung Bagus Sutedja | 1950 - 1958 |
2. | I Gusti Bagus Oka | 1958 - 1959 |
3. | Anak Agung Bagus Sutedja | 1959 - 1965 |
4. | I Gusti Putu Martha | 1965 - 1967 |
5. | Soekarmen | 1967 - 1978 |
6. | Ida Bagus Mantra | 1978 - 1988 |
7. | Ida Bagus Oka | 1988 - 1998 |
8. | Dewa Made Beratha | 1998 - 2008 |
9. | I Made Mangku Pastika | 2008 - 2018 |
10 | Wayan Koster | 2018 - sekarang |
Adapun penjabar gubernur pernah dipegang oleh Hamdani pada tanggal 29 Agustus 2018 hingga 5 September 2018.
Anak Agung Bagus Sutedja menjabat sebagai pemimpin di Bali sebanyak dua kali, yaitu sewaktu Bali masih menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil dan sesudah dilakukannya pemilu pertama di Indonesia.
Meski begitu, jabatan gubernur Bali pertama jatuh kepada I Gusti Bagus Oka yang menjabat dan mempersiapkan pemilu 1959.
Sosok Anak Agung Bagus Sutedja diketahui hilang secara misterius pada sekitar tanggal 29 Juli 1966 di Jakarta.
Hal ini diduga terkait dengan meletusnya G30S yang menculik beberapa tokoh penting di Indonesia.
Ida Bagus Mantra dikenal sebagai sosok di balik berdirinya Fakultas Sastra Udayana dan pernah menjabat sebagai rektor di universitas tersebut.
Ia juga menggagas Maha Widya Bhawana Institut Hindu Dharma (IHD) yang kini jadi Universitas
Hindu Indonesia Denpasar dan juga menjadi salah satu pendiri Parisada Hindu Dharma Bali.
Perannya memajukan kesenian dan pembangunan di Bali juga dibuktikan dengan mendirikan
Taman Budaya Art Center, penggagas Pesta Kesenian Bali (PKB) hingga berdirinya Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Ida Bagus Oka merupakan mantan Gubernur Bali yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Kependudukan di era presiden BJ Habibie.
Semasa hidupnya, Ida Bagus Oka sempat menjadi Rektor Universitas Udayana dan menjabat Gubernur Bali periode 1988-1993.
Di masa pemerintahannya, proyek pembangunan kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) oleh I Nyoman Nuarta dimulai tepatnya di tahun 1990
Ida Bagus Oka yang diduga terlibat kasus korupsi sebesar Rp 2,3 miliar atas dana milik Yayasan Bali Dwipa (YBD)-KONI Bali.
Majelis hakim pada Pengadilan Negeri Denpasar yang mengadili kasus tersebut menjatuhkan vonis setahun penjara.
Namun kemudian ketika maju di tingkat banding yang bersangkutan dinyatakan bebas murni.
I Made Mangku Pastika merupakan gubernur Bali yang menjabat sebelum Wayan Koster.
Di masa pemerintahannya, pembangunan Tol Bali Mandara yang menghubungkan wilayah segitiga emas mulai dibangun.
Adanya proyek besar ini memiliki arti untuk mengatasi solusi kemacetan, dan kini menjadi salah satu ikon unggulan Pulau Dewata.
Sumber:
baliprov.go.id
tarubali.baliprov.go.id
bali.tribunnews.com
regional.kompas.com
travel.kompas.com
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.