Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirawat 4 Bulan, Bayi Prematur yang Ditinggal Ibunya di RSUP Sanglah Diserahkan ke Dinsos Bali

Kompas.com - 24/03/2022, 14:26 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan yang lahir secara prematur ditinggal ibunya yang melahirkan di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, pada November 2021.

Setelah dirawat selama empat bulan, RSUP Sanglah menyerahkan bayi tersebut ke Dinas Sosial Provinsi Bali pada Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Untuk Pertama Kali, 16 Bayi Komodo Lahir di Bali

Kasubag Humas RSUP Sanglah Denpasar Dewa Ketut Kresna mengatakan, awalnya pasien perempuan muda datang dengan kondisi akan melahirkan. Dia datang bersama seseorang yang mengaku keluarga pasien.

Saat itu, petugas tidak sempat mencatat data indentitas pasien karena langsung menjalani proses persalinan. Namun, setelah melahirkan ibu bayi ini malah menghilang tanpa jejak.

"Bayi tersebut sebelumnya lahir prematur pada bulan November 2021 lalu dengan berat satu kilogram. Setelah melahirkan ibunya pergi begitu saja. Untuk detail ceritanya saya udah enggak ingat, sudah empat bulan lebih soalnya," Dewa saat dihubungi pada Kamis (24/3/2022).

Dewa mengatakan, saat ini bayi berjenis kelamin perempuan itu memiliki berat badan 2,6 kilogram.

Setelah dinyatakan sehat, pihak RSUP Sanglah menyerahkan bayi tersebut ke Dinas Sosial Provinsi Bali untuk kemudian dititipkan ke Yayasan Sayangi Bali.

"Perjuangan bayi ini sangat hebat. Saat terlahir bayi dirawat di NICU karena prematur. Setelah kondisi membaik dengan berat badan cukup dan fungsi organ yang baik, bayi dirawat Ruang Perawatan Bayi. Lalu, pada Rabu (23/3/2022), bayi diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Bali," katanya.

Dewa mengatakan, RSUP Sanglah dibantu kepolisian sudah berusaha mencari keberadaan ibu bayi. Namun, hingga kini ibu belum bisa ditemukan.

"Bayi dilaporkan terlantar karena Ibu bayi masih belum bisa dihubungi hingga kini sejak bayi dirawat di NICU," katanya.

Dewa menambahkan, RSUP Sanglah telah menghabiskan biaya kurang lebih Rp 170 juta mulai proses persalinan hingga perawatan bayi selama empat bulan.

"Karena status bayinya telantar tidak ada yang membayar," kata Dewa sembari berharap bayi tersebut tumbuh sehat seperti bayi-bayi pada umumnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadinsos P3A) Bali Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, jika ada pihak keluarga yang ingin mengambil bayi ini maka harus terlebih dahulu lapor ke polisi.

"Kalau ada bayi telantar memang harus melalui proses kepolisian terlebih dahulu. Kalau ditemukan orangtuanya mau ambil boleh diambil. Kita lihat keadaan orangtuanya. Misalnya orangtuanya masih tersandung hukuman bayinya masih bisa dititip," katanya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini, 24 Maret 2022: Pagi Cerah Berawan, Malam Hujan Ringan

Mahendra Putra mengatakan, untuk sementara pihaknya memercayakan Yayasan Sayangi Bali, Kota Denpasar, untuk merawat bayi ini.

"Anak mestinya tetap dirawat dan disayangi karena anak merupakan karunia dari Tuhan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Denpasar
PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

Denpasar
Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Denpasar
Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Denpasar
Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Denpasar
Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Denpasar
APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

Denpasar
RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com