Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

64 Orang Dalam Satu Kampung di Karangasem Suspek Chikungunya

Kompas.com, 9 Juni 2022, 21:53 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KARANGASEM, KOMPAS.com - Sebanyak 64 orang warga di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, Bali, dinyatakan suspek chikungunya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, dr I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, puluhan warga itu memiliki keluhan yang sama, mulai dari demam, pegal seluruh tubuh, dan ruam pada kulit.

Penyakit menular tersebut mulai melanda sejak Sabtu (21/5/2022). Awalnya, chikungunya menyerang satu orang warga setempat, kemudian bertambah jumlahnya dua pekan terakhir.

Baca juga: Chikungunya Meluas di Kota Bima, 100 Warga Terjangkit Kesulitan Berdiri

"Jadi ini pemantauan kita Dinkes melalui Puskesmas Karangasem II, sejak 21 Mei ada kasus yang mengarah ke chikungunya sampai dengan tadi pagi ada 64 kasus yang terlaporkan," kata Bagus saat dihubungi wartawan, Kamis (9/6/2022).

Ia mengatakan, dari jumlah tersebut, 54 orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan, 10 orang lainnya masih dirawat jalan karena memiliki gejala ringan.

Baca juga: Chikungunya Meluas di Kota Bima NTB, Warga Terjangkit Jadi 25 Orang

"Tinggal 10 orang dirawat di rumah masing-masing karena memiliki gejala ringan dan dalam pantauan Dinkes terdekat," ujarnya.

Bagus mengatakan, awalnya warga memberi laporan bahwa ada ratusan warga yang diduga diserang penyakit chikungunya.

Pihak puskesmas setempat lalu mendatangi desa tersebut untuk pemeriksaan dan penanganan medis.

"Jadi kabarnya ada 100, tetapi kalau mungkin (laporan) dari masyarakat 100 sampai 200 bisa saja keluhannya mengarah ke sana, tapi setelah diperiksa tidak terdiagnosa sebagai suspek chikungunya," kata Bagus.

Bagus mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah pencegahan agar penyakit yang dibawa nyamuk tersebut tidak meluas ke desa-desa lainnya. Di antaranya, mengaktifkan kelompok kerja operasional (pokjanal) demam berdarah (DB) di setiap desa.

Kelompok ini bertugas untuk mensosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk sebagai faktor penyebab DB.

Berikutnya, pihaknya rutin melakukan fogging atau pengasapan dan menabur obat pembunuh jentik nyamuk di bak-bak penampung air.

Kemudian, pihaknya mengaktifkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik atau jumantik.

"Jadi, setiap rumah kepala keluarga memantau jentik supaya tidak lebih dari 5 persen jentik yang berpotensi menjadi nyamuk dewasa yang akan menularkan nyamuk DB atau chikungunya," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau