TABANAN, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tabanan menghentikan kasus rekayasa penculikan yang dilakukan DAT (19), wanita asal Kelurahan Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Dalam kasus rekayasa penculikan itu terungkap adanya dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan bapak mertua terhadap DAT. Sebab, DAT yang ditemukan dalam kondisi terikat, diikat oleh bapak mertuanya. Namun, DAT mengaku bahwa dirinya merupakan korban penculikan.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tabanan AKBP Renefli Dian Candra mengatakan, kedua kasus tersebut, yakni rekayasa penculikan dan KDRT, telah dihentikan dan diselesaikan melalui restorative justice atau keadilan restoratif.
Baca juga: Video Viral WNA Berpose Telanjang di Tabanan, Ini 8 Pohon yang Dianggap Keramat di Bali
"Kami dalam penyelidikan ini sangat hati-hati dan memperhatikan aspek kemanusiaan dan psikologinya (DAT) juga," kata Renefli, Selasa (21/6/2022).
Renefli menuturkan, selama menangani kasus ini, pihaknya telah melakukan tiga kali gelar perkara, yakni laporan penculikan, membuat laporan palsu, dan KDRT.
Dalam proses penyelidikan, polisi menemukan adanya rekayasa di balik laporan penculikan terhadap DAT sehingga tidak dilanjutkan.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Bus di Tabanan, Tabrak 10 Kendaraan dan Seorang Pejalan Kaki
Polisi lalu mencari unsur pidana dalam laporan tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 220 KUHP tentang laporan palsu. Namun, karena mempertimbangkan kondisi psikologis dan latar belakang DAT, penyelidikan kasus laporan palsu juga dihentikan polisi.
Menurut Renefli, DAT berasal dari keluarga yang tidak utuh. Sejak kecil dia dirawat oleh nenek tirinya sehingga tidak pernah merasakan kasih sayang orangtua.
Sedangkan, dari latar belakang pendidikan, DAT sempat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), namun tidak sampai tamat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.