Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Harga Tiket TN Komodo, Sandiaga: untuk Keberlanjutan Lingkungan

Kompas.com - 08/07/2022, 19:40 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi polemik kenaikan tarif tiket masuk Taman Nasional (TN) Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sandiaga mengatakan, pemberlakuan kebijakan tersebut masih menunggu waktu yang tepat, sehingga para wisatawan yang sudah memesan paket wisata ke TN Komodo tidak perlu membatalkannya.

"Jangan sampai nanti orang-orang (wisatawan) yang sudah booking untuk ke Labuan Bajo bepikir ulang karena ada perubahan kebijakan," kata Sandiaga kepada wartawan di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Beda dengan Kata Menteri Sandiaga, Kadis Sebut Kebijakan Tiket Taman Nasioal Komodo Rp 3,75 Juta Sudah Diputuskan

Ia mengatakan, kebijakan itu diambil tidak semata tentang biaya, tapi juga untuk menjaga populasi Komodo dari kepunahan.

Karena itu, pihaknya tetap mengajak para pemangku kepentingan setempat untuk berdialog agar mendapatkan cara pandang yang sama terkait persoalan tersebut.

Baca juga: Soal Penolakan Kenaikan Tiket Masuk TN Komodo Rp 3,7 Juta, Pemprov NTT Akan Berdialog dengan Pelaku Wisata

"Harapannya ini kita bisa sampaikan untuk keberlanjutan lingkungan menghindari kepunahan komodo dan daya dukung dari taman nasional itu sendiri. Jadi kebijakan ini bukan tentang biaya tetapi menjaga kelestarian," kata dia.

Setelah ada kesamaan persepsi dari semua pihak, Sandiaga mengaku akan berkoordinasi dengan kementerian lintas lembaga untuk mendapat arahan terkait waktu pemberlakuan kebijakan tersebut.

"Kita menjaga kelestarian dari pada Labuan Bajo, kita pastikan ini dikomunikasikan dengan narasi yang baik, narasi yang sama," kata dia.

Ilustrasi komodo di Taman Nasional Komodo.WIKIMEDIA COMMONS/YULISEPERI2020 Ilustrasi komodo di Taman Nasional Komodo.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat berencana menaikkan harga tiket masuk ke TN Komodo menjadi Rp 3,75 juta dan pembatasan pengunjung mulai 1 Agustus mendatang.

Kebijakan ini mendapat penolakan dari para pelaku wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya. Mereka menilai kebijakan tersebut mengacaukan strategi pemulihan wisata yang dihantam Covid-19 dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: HPI NTT: Rencana Kenaikan Harga Tiket TN Komodo Mengacaukan Strategi Pemulihan Pariwisata

Sementara itu, Kepala Dinas Parekraf Provinsi NTT, Zet Sony Libing menyebut bahwa kebijakan tersebut telah diputuskan, namun belum diluncurkan.

"Terkait kenaikan tiket menjadi Rp 3,75 juta sudah diputuskan. Tinggal launching dan dijalankan. Tanggal 29 Juli 2022 akan launching dan di situlah hasilnya," kata Zet Sony, Jumat (8/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
'Baby Sitter' di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

"Baby Sitter" di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

Denpasar
Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Denpasar
Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Denpasar
2 Kapal Navigasi Dikerahkan untuk Angkut Penumpang Arus Balik dari Pulau Terluar Sumenep

2 Kapal Navigasi Dikerahkan untuk Angkut Penumpang Arus Balik dari Pulau Terluar Sumenep

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Ternyata Pernah Dihukum 8 Bulan Penjara karena KDRT

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Ternyata Pernah Dihukum 8 Bulan Penjara karena KDRT

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com