Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mesuryak, Tradisi untuk Memberikan Bekal Pada Leluhur di Bali

Kompas.com - 22/10/2022, 23:42 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tradisi mesuryak merupakan tradisi unik yang dilakukan secara turun menurun di Dusun Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Tradisi mesuryak telah dilakukan sejak nenek moyang tanpa pernah diketahui kapan tradisi dimulai.

Hingga saat ini, Tradisi Mesuryak masih dilaksanakan warga Desa Bongan Gede.

Tujuan Tradisi Mesuryak

Mesuryak merupakan tradisi yang bertujuan untuk mempersembahkan atau membekali leluhur yang turun pada hari raya Galungan agar kembali ke alam surga dengan damai dan tenang.

Bekal yang dimaksud berupa sesajen, dimana dalam bentuk nyata salah satunya dengan memberikan uang.

Masyarakat menyakini bahwa dengan memberi bekal kepada leluhur akan ada timbal balik berupa saling melindungi keturunannya dan memberikan kedamaian bagi keluarganya.

Para leluhur akan kembali ke nirwana pada saat hari raya Kuningan.

Waktu Pelaksanaan Tradisi Mesuryak

Upacara mesuryak dilakukan pada saat hari Raya Kuningan (10 hari setelah Galungan) setiap enam bulan sekali.

Pelaksanaan upacara dilakukan pada pukul 09.00 hingga 12.00 WITA.

Baca juga: Makna Hari Raya Kuningan yang Masih Serangkaian dengan Galungan

Upacara tidak boleh dilakukan setelah pukul 12.00 WITA. Karena diyakini setelah pukul 12.00 WITA, para leluhur telah kembali ke surga.

Aturan Tradisi Mesuryak

Prosesi yang dilakukan sejak nenek moyang ini akan diikuti oleh anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua, laki-laki dan perempuan bercampur baur.

Tradisi akan diawali dengan ibadah di rumah masing-masing, kemudian dilanjutkan ke Pura Meraja (pura keluarga besar) dan Pura Khayangan Tiga.

Sembahyang dilakukan untuk keselamatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para leluhur yang ada di rumah sejak Galungan hingga Kuningan.

Rangkaian sesaji untuk perjalanan ke Swarga Loka telah disiapkan di depan pintu gerbang rumah masing-masing.

Sesaji yang disebut juga dengan banten pengadegan terdiri dari nasi, telur, dan pis bolong atau uang kepeng.

Jumlah uang kepeng untuk bekal para leluhur sesuai dengan kemampuan masing-masing keluarga.

Kemudian, sesepuh Hindu atau pendeta akan melantunkan pujian dan menutup dengan mesuryak.

Anggota keluarga yang melaksanakan tradisi mesuryak harus melemparkan uang ke atas kepala.

Setelah uang jatuh ke bawah akan diperebutkan masyarakat Desa Bongan yang ikut hadir dan menyaksikan tradisi ini.

Baca juga: Hari Raya Galungan: Sejarah, Makna, dan Rangkaian Acara

Dalam suasana suka cita, mereka akan saling berdesakan untuk memperebutkan uang sambil berteriak (mesuryak).

Kondisi tersebut memunculkan keakraban antar warga.

Pada masa lalu, tradisi ini menggunakan uang kepeng. Namun seiring perkembangan zaman, uang kepeng diganti dengan uang logam dan kertas.

Tradisi ini dilakukan di depan rumah penyelenggaran.

Sumber:

infowisata.tabanankab.go.id dan intisari.grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com