JEMBRANA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia memanfaatkan teknologi pengenalan wajah atau face recognition untuk pengamanan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali.
Alat itu dipasang di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, yang menjadi salah satu pintu masuk wilayah Bali melalui jalur laut.
Baca juga: Upaya Bupati Jembrana Cegah Banjir Bandang, Buat Komitmen Tertulis dan Adakan Sayembara
Teknologi canggih itu digunakan untuk mengidentifikasi warga negara asing (WNA) yang dicurigai masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan internasional.
Kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi Widodo Ekatjahjana, pemasangan teknologi ini untuk memperkuat pengawasan oleh aparat penegak hukum, termasuk Imigrasi.
Teknologi camera face recognition tersebut, dipasang oleh INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) untuk mengidentifikasi wajah penumpang.
"Teknologi ini diharapkan menambah efektivitas pengawasan keimigrasian karena dapat mengidentifikasi wajah WNA yang termasuk ke dalam DPO atau Red Notice," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11/2022).
"Imigrasi harus senantiasa bekerja sama dengan stakeholders yang ada di Pelabuhan Gilimanuk untuk mendukung pelaksanaan KTT G20," imbuh dia.
Ia juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan Polri, TNI, serta instansi terkait lain untuk meningkatkan pengamanan perhelatan KTT G20.
"Agar pelayanan keimigrasian kepada WNA dilaksanakan dengan lebih ramah dan bersahabat, tanpa mengurangi kewaspadaan Imigrasi untuk mencegah pelanggaran keimigrasian serta menjaga keamanan sesuai tugas dan fungsi imigrasi,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.