DENPASAR, KOMPAS.com - Dua turis asing asal Australia, Emily Sinclair dan Jane, mengaku menemukan alat pelacak merek AirTag di tas mereka saat berlibur di Bali.
Mereka menduga alat pelacak berupa AirTag buatan Apple tersebut dimasukkan ke dalam tas saat tiba di Terminal Kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali.
Baca juga: AirTag dengan Baterai “Made in Indonesia” Bikin Turis Australia Kabur dari Bali, Ini Faktanya
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran informasi yang disampaikan dua turis asing tersebut.
"PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali saat ini masih berproses investigasi terkait pemberitaan tersebut. Kami masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata dia dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (3/4/2023).
Handy menambahkan, proses investigasi akan membutuhkan waktu lama karena Angkasa Pura 1 belum mengetahui kapan dua WNA itu tiba dan berangkat melalui Bandara Ngurah Rai.
"Informasi yang kami dapatkan dari pemberitaan juga sangat terbatas sehingga diperlukan waktu untuk investigasi atas pemberitaan tersebut," kata dia.
Sebelumnya, dua warga negara Australia, Emily Sinclair dan Jane, buru-buru pulang ke negara asalnya begitu mendapati perangkat AirTag di tas mereka.
Keduanya baru menyadari ada AirTag di tas yang dibawa saat berada di Pantai Amed, Karangasem, Bali.
Menurut pengakuan keduanya, AirTag itu dimasukkan ke dalam tas mereka saat tiba di bandara tujuan atau di Denpasar, Bali. Dugaan tersebut muncul hanya karena baterai dalam AirTag tersebut bertuliskan Made in Indonesia.
Baca juga: 2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali Setelah Temukan AirTag di Tas Mereka
Sinclair menduga praktik tersebut ditujukan untuk menguntit keberadaan mereka.
“Kami langsung mengeluarkan baterai dan ternyata di baterainya ada tulisan buatan Indonesia. Kami meyakini bahwa (AirTag) itu diletakkan ke dalam tas Jane di bandara kedatangan (Bali),” jelas Sinclair dirangkum Kompas.com dari 7 News, Senin (3/4/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.