Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sebarkan Video WNA "Nakal" di Bali Bisa Dipidana?

Kompas.com - 30/05/2023, 06:58 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengancam akan memidanakan penyebar video Warga Negara Asing (WNA) nakal.

Hal itu menyusul beredarnya video-video tingkah tak senonoh sejumlah WNA di Bali.

"Kaitan sama peran serta masyarakat dan juga perilaku yang memviralkan kan ada Undang-Undang ITE, itu juga akan kita proses," kata Kapolda Bali, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Polisi Bakal Pidanakan Penyebar Video WNA Nakal di Bali

Hanya yang berbau pornografi

Pada Senin (29/5/2023), Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto memperjelas pernyataan Kapolda Bali sebelumnya.

Satake mengatakan, larangan menyebarkan video atau foto kenakalan WNA hanya bagi aksi-aksi yang berbau pornografi.

Sebab, hal tersebut bisa berujung pada ancaman UU ITE.

"Perlu kami luruskan bahwa yang dimaksud adalah dengan sengaja atau tidak sengaja menyebarkan, memosting video pornografi dan pornoaksi di media sosial," kata Satake, seperti dikutip dari Antara, Senin (29/5/2023).

Baca juga: WN Denmark yang Pamerkan Alat Kelamin di Atas Motor di Bali Ditetapkan Tersangka

Contoh kasus

Contohnya, lanjut Satake, adalah orang yang menyebarkan video WNA telanjang saat pentas tari di Puri Saraswati Ubud.

Demikian juga dengan video WNA Denmark yang menunjukkan alat kelaminnya.

Satake menegaskan, penyebar video berbau pornografi bisa dilaporkan oleh pelaku yang melakukan aksi tersebut.

Menurutnya, selain melanggar UU ITE konten-konten itu juga berdampak buruk terhadap psikologi orang yang menonton, utamanya anak-anak di bawah umur.

"Dengan ini perlu disampaikan bahwa statmen Kapolda Bali dimaksudkan untuk memberi sosialisasi dan edukasi pada publik bahwa UU ITE merupakan alat kontrol untuk masyarakat dalam membuat konten kreatif," katanya.

Apa yang harus dilakukan?

Satake mengatakan, pernyataan tersebut bukan merupakan larangan untuk melaporkan aksi WNA nakal.

"Jadi yang dimaksud kemarin oleh Bapak Kapolda, ada hal-hal terkait mau melaporkan dan pada satu sisi diperbolehkan juga melapor melalui media sosial tapi jangan sampai melanggar aturan yang berlaku," katanya.

Jika menemui kasus-kasus serupa, warga bisa melapor melalui kantor polisi.

"Seharusnya dilaporkan saja melalui Polda atau Polres sehingga kita tindak lanjuti, kalau yang memviralkan itu kena hukuman juga," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Denpasar, Yohanes Valdi Seriang Ginta), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com