Makna penting dari Tradisi Kebo Dongol di Desa Adat Kapal yaitu berupa pendalaman terhadap arti penting menjaga hubungan harmonis dalam hidup dan kehidupan yaitu Tri Hita Karana.
Seperti diketahui, Tri Hita Karana adalah tiga hal yang mendasar yaitumenjadikan manusia dengan seisinya harmonis.
Hal tersebut meliputi terwujudnya harmoni kehidupan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), antara manusia dengan sesama manusia itu sendiri (Pawongan), dan antara manusia dengan lingkungan hidupnya (Palemahan).
Pelaksanaan Tradisi Kebo Dongol pada hakekatnya adalah sebuah persembahan terhadap Para Dewa maupun Bhuta Kala dengan tujuan untuk menyeimbangkan kedua kekuatan tersebut.
Pelaksanaan Upacara Piodalan yang disertai Tradisi Kebo Dongol pada dasarnya untuk menyeimbangkan alam semesta beserta isinya yang pada akhirnya untuk mewujudkan kesucian lahir batin.
Selain itu tradisi ini juga bertujuan untuk menyeimbangkan kembali kehidupan manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik.
Manusia yang sakit agar segera sembuh begitu pula tanaman pertanian terhindar dari hama penyakit sehingga mendapatkan hasil panen yang baik.
Selain itu, setiap usaha yang dilakukan oleh masyarakat di berkati oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang pada akhirnya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Ditinjau dari fungsinya Tradisi Kebo Dongol memiliki fungsi filosofi, fungsi historis, dan fungsi Sosiologis.
Fungsi filosofi Tradisi Kebo Dongol adalah untuk memberi arti harmonisasi semesta (Tri Hita Karana), pemberi arti katarsis, pendakian kehidupan, dari tak suci ke kesucian lahir batin, dan pemberi arti merajut rasa toleransi serta kebersamaan.
Fungsi historis Tradisi Kebo Dongol adalah sebagai media penerangan masa lampau dan menjadi media edukatif yang memberi arti penalaran, moral, kebijaksanaan, politik, perubahan dan pendidikan masa depan.
Fungsi Sosiologis Tradisi Kebo Dongol adalah untuk menguatkan bangunan religius masyarakat, sehingga tercapai kesejahteraan, edukasi dan membina kerukunan dan persatuan antar warga Desa Adat Kapal di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Sumber:
kik.dgip.go.id
bridasentraki.baliprov.go.id
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
bali.tribunnews.com .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.