Setelah reklasi pulau tersebut terhubung dengan Pulau Bali,
Terdapat sejumlah aktivitas wisata yang dapat dilakukan oleh pengunjung di Pulau Serangan.
Masyarakat Kampung Nelayan berprofesi sebagai nelayan sejak zaman kerajaan dulu
Pada awalnya mereka adalah para nelayan yang berasal dari Makassar yang melaut hingga perairan Serangan.
Baca juga: Pulau Serangan, Destinasi Baru Wisata di Pulau Dewata
Keturunan nelayan suku Bugis hingga kini masih tinggal dan berkembang di Pulau Serangan. Beberapa generasi menjadi penghuni tetap wilayah tersebut.
Masjid Assyuhada terletak di Kampung Bugis, Jalan Tukad Pekaseh, yang berdiri sejak abad ke-17.
Masjid tersebut berdiri pada saat para pelaut Bugis masuk wilayah tersebut.
Masjid Assyuhada yang digagas oleh ulama besar Makassar bernama Syeikh Haji Mu'min dan menjadi ikon Kampung Bugis
Daya tarik wisata lainnya adalah Al Quran kuno dan makam kuno yang masih terawat baik hingga saat ini.
Pulau Serangan mempunyai wisata bahari yang tidak kalah menarik dibandingkan Nusa Dua, Legian, Sanur, Kuta, dan lainnya.
Banyak biro perjalanan yang mengantarkan wisatawan ke wilayah tersebut.
Berbagai aktivitas wisata yang dapat dilakukan, seperti bermain jet ski, watersport, memancing, diving, bersepeda, trekking, dan lain sebagainya.
Wilayah ini terdapat berbagai penyu dan pernak-pernik penyu. Lokasinya terletak di Jalan Tukad Punggawa.
Ada juga pusat konservasi dan pendidikan penyu yang berada di Jalan Tukad Wisata.
Pengunjung akan melihat proses penyu bertelur, menetas, menjadi tukik, dan dewasa menjadi penyu.