Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Curi Barang Keluarga Pasien di RS, Residivis di Bali Ditembak

Kompas.com - 15/11/2023, 12:57 WIB
Hasan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang residivis berinisial S (43) asal Blitar, Jawa Timur, ditembak kedua betisnya saat ditangkap oleh aparat kepolisian Polresta Denpasar.

Ia ditangkap karena diduga kerap mencuri barang dan uang milik keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ngoerah atau RSUP Sanglah, Kota Denpasar, Bali.

"Pelaku diberi tindakan tegas karena saat dilakukan penangkapan melakukan perlawanan," kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas, dalam keterangannya, Selasa (14/11/2023) di Kota Denpasar, Bali.

Baca juga: Pencuri Kelapa Bacok Tetangganya karena Diancam Dilaporkan ke Polisi

Ia mengatakan, pelaku S saat beraksi mendatangi blok-blok kamar pasien lalu mengambil barang milik korban atau keluarga pasien yang sedang istirahat.

Pengungkapan kasus ini dilakukan polisi setelah menerima banyak laporan terkait pencurian barang keluarga pasien di Selasar Gedung Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUP Sanglah.

Dalam laporan salah seorang korban bernama Ni Putu Rina, tersangka diduga beraksi pada Jumat (10/11/203) sekitar pukul 02.55 Wita.

Saat itu, korban menemani suaminya yang sedang sakit. Lalu korban menunggu di teras rumah sakit Gedung PJT sambil tidur-tiduran dan meletakkan tas kain.

Namun tas itu beserta isinya tiba-tiba raib. Korban kehilangan ponsel merek Redmi 9C warna hitam, iPhone 5 warna silver, ponsel merek Samsung, uang tunai Rp 12 juta, serta surat-surat penting.

Atas kejadian tersebut, korban melaporkan ke polisi. Lewat laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan di TKP.

Pada Senin (13/11/2023), pihak kepolisian melihat seorang yang mencurigakan dengan mondar-mandir dan sesuai ciri-ciri pelaku yang dilaporkan korban. Pelaku akhirnya ditangkap pada pukul 03:40 Wita di lorong rumah sakit.

Pelaku beserta barang bukti dibawa ke kantor polisi. Polisi juga mengamankan barang bukti ponsel Redmi hitam, ponsel iPhone 5, ponsel Oppo A57, ponsel Samsung, dompet, tas selempang, dan motor Vario hitam DK 5705 IH yang dipakai pelaku ke TKP.

Ia mengungkapkan, pelaku diketahui adalah seorang residivis yang ditangkap Polda Bali atas kasus pencurian dan baru bebas pada Agustus 2022.

"Pelaku mengakui melakukan hal yang sama pencurian mulai dari Bulan Oktober (2023) sampai sekarang kurang lebih sebanyak lima kali di tempat yang sama," sambungnya.

"Pelaku menggunakan uang hasil curian untuk keperluan sehari-hari. Adapun tas beserta barang- barang yang lain pelaku buang di jalanan," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Pencuri Motor Bermodus Tuduhan Pemukulan Keluarga di Gresik

Kata dia, pelaku kerap beraksi pada dini hari atau sekitar pukul 12.00 Wita saat banyak keluarga pasien tidur. Pelaku mengambil kesempatan itu untuk menjarah barang-barang korban.

"Saat para korban sedang tidur lelap atau sedang istirahat, maka yang bersangkutan mengambil barang berupa dompet, handphone, dan lain sebagainya yang bisa diambil," ujarnya.

Pelaku pun ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal Pencuri atau Pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Denpasar
Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Denpasar
Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Denpasar
Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Denpasar
Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Denpasar
Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Denpasar
Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Denpasar
Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Denpasar
Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Denpasar
ASN 'Like' Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

ASN "Like" Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

Denpasar
Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Denpasar
Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar
Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com