KOMPAS.com - Bagi Anda yang tengah bertandang di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ada jajanan khas Lombok yang sayang kalau dilewatkan.
Beragam jajanan khas Lombok dapat menjadi pilihan kuliner wisatawan, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.
Jajanan merupakan makanan dan minuman yang disajikan dalam suatu wadah atau sarana penjualan di pinggir jalan, tempat umum, atau tempat lainnya.
Makanan tersebut telah dimasak di rumah atau di tempat berjualan.
Berikut ini adalah sejumlah jajanan khas Lombok
Salah satu jajanan khas lombok adalah sate bulayak. Hidangan yang menjadi buruan di Lombok, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sate pada umumnya.
Sate Bulayak terbuat dari jeroan atau daging sapi yang dilumuri bumbu khas Lombok.
Bumbu khas lombok akan menggoda saat sate dibakar, aroma sedapnya akan menyengat kemana-mana.
Pelengkap Sate Bulayak berupa makanan khas menyerupai lontong berbentuk agak bulat memanjang yang dibungkus dengan daun kelapa atau daun nira muda.
Baca juga: 5 Makanan Khas Pulau Lombok, Ada Sate Bulayak hingga Nasi Balap Puyung
Makanan mirip lontong disebut bulayak.
Sate bulayak awalnya dibuat masyarakat Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Saat ini, sate banyak ditemukan di sejumlah obyek wisata.
Sate Bulayak menjadi buruan wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing di sejumlah keramaian.
Sate Pencok adalah sate khas Lombok. Bahan utama pembuatan sate pencok adalah kikil.
Belakangan ada yang memodifikasi mengganti bahan sate pencok menggunakan kanji sehingga dapat dijual murah.
Proses pembuatan sate pencok tidak dibakar melainkan direbus.
Ciri khas Sate Pencok adalah bumbu yang digunakan yang berupa bumbu palalah.
Sate yang telah matang disajikan bersama bumbu palalah, taburan bawang goreng, dan kecap manis.
Sate pencok banyak dijual secara keliling.
Poteng Jaje Tujak adalah makanan ringan yang berbahan beras ketan.
Makanan khas tersebut disantap secara bersamaan antara poteng dan jaje.
Jaje terbuat dari campuran ketan putih dan kelapa parut tumbuk halus.
Proses pembuatan poteng berasal dari ketan putih dicampur ragi 'apur' ditambah perasan air daun 'sager' sebagai pewarna. Tampilan poteng sekilas mirip tape ketan khas Magelang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.