KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menangis haru saat menceritakan ada pengusaha yang menerima pekerja penyandang disabilitas. Sebab, selama ini para kaum difabel masih jatuh bangun mencari kerja.
Momen ini terjadi dalam acara "Launching Produk Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) Program Pemberdayaan Sosial" di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (26/3/2024).
Awalnya, Risma mengaku bertekad membantu penyandang disabilitas untuk hidup mandiri usai ditunjuk sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. Kendati tugas tersebut cukup berat.
Baca juga: Gelar Mudik Gratis, Pemprov DKI Sediakan Bus Khusus Penyandang Disabilitas
Namun, dalam perjalanannya sebagai menteri Risma pun bertemu dengan para pengusaha yang memiliki kesadaran dengan membuka akses lapangan kerja bagi para penyandang disabilitas.
Pada momen ini, air muka mantan wali kota Surabaya, Jawa Timur, ini tampak memerah dan mulai meneteskan air matanya.
"Saya sebetulnya ketakutan, kalau saya tidak bisa membantu mereka untuk meringankan beban hidupnya," kata dia sembari mengambil tisu dan menyapu air mata di wajahnya.
"Mereka tidak bisa selamanya tergantung pada orangtuanya karena suatu saat orang tuanya akan meninggalkan mereka dan mereka hidup sendiri," sambungnya dengan nada bicara tersedu.
Sembari mengusap air matanya, Risma mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pengusaha yang telah memberi kesempatan yang sama bagi difabel untuk bekerja.
Baca juga: Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas di Jakarta Ngabuburit Naik MRT Menuju Istora
Menurutnya, penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, namun kurang mendapat kesempatan.
Bahkan, mereka juga kerap mendapat diskriminasi dari perusahaan akibat kondisi fisik mereka.
"Saya tahu bahwa mereka bukan hanya melawan keterbatasannya tapi mereka juga sering kali direndahkan oleh orang-orang di sekitar mereka," ujarnya.
"Itu lah yang sangat memberatkan karena mereka harus berjuang di saat mereka katanya mempunyai kekurangan tapi bagi saya bukan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.