Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Kompas.com - 20/05/2024, 17:09 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno, angkat bicara soal isu dirinya bakal masuk bursa menteri dalam kabinet Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka.

Ia merasa tidak pantas masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran karena ada banyak pihak yang sudah berpeluh memenangkan presiden dan wakil presiden terpilih tersebut pada Pemilu 2024.

Di sisi lain, dalam Pilpres 2024, sandiaga dan partainya PPP mendukung pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Baca juga: Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

"Sudah banyak yang lebih berkeringat dari pada saya kemarin."

"Saya kemarin ada di Pak Ganjar dan rasanya sudah saatnya dari koalisinya pak prabowo atau mungkin sebelah-sebelah saya lebih pantas," katanya usai konferensi pers terkait WWF ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (20/5/2024).

Meski tidak mendapat jabatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini tetap berkomitmen memberikan kontribusi dari luar pemerintahan yang akan datang.

"Saya mendoakan yang terbaik, di mana pun kita berada kita bisa berkontribusi," kata dia.

Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga mengawali karier politiknya bersama Partai Gerindra pada 2015. Sebelumnya, dia dikenal sebagai pengusaha.

Belum genap dua tahun menggeluti politik, ia melenggang ke panggung Pilkada 2017, mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, mendampingi Anies Baswedan.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Anies dan Sandiaga berhasil keluar sebagai pemenang dan dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Namun, baru sekitar sepuluh bulan menjabat sebagai Jakarta-2, tepatnya Agustus 2018, Sandiaga pamit undur diri.

Dia hendak mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melaju ke panggung Pilpres 2019 sebagai cawapres.

Bersama Prabowo, Sandiaga pun berlaga di panggung Pilpres 2019. Namun, saat itu, dirinya dan Prabowo gagal lantaran kalah suara dari petahana Joko Widodo yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Akhir 2020, Sandi menyusul Prabowo, bergabung ke pemerintahan Jokowi. Tepat 22 Desember 2020, ia diumumkan oleh Presiden Jokowi sebagai Menparekraf Kabinet Indonesia Maju, menggantikan Wishnutama.

Selanjutnya, pada April 2023, Sandiaga memutuskan hengkang dari Partai Gerindra yang telah membesarkan namanya.

Baca juga: Heboh soal New Moscow di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Padahal, Sandi menduduki jabatan strategis di tubuh partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut, sebagai wakil ketua dewan pembina.

Dua bulan kemudian, tepatnya 14 Juni 2023, Sandiaga bergabung ke PPP dan langsung ditugaskan menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).

Dia bertugas memenangi PPP dalam pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden, serta pemilihan kepala daerah 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gudang Logistik BPBD Bali Terbakar, Kerugian Rp 7,9 Miliar

Gudang Logistik BPBD Bali Terbakar, Kerugian Rp 7,9 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Denpasar
Hakim Larang Wartawan Memotret 2 WN AS yang Pukul Pecalang di Bali

Hakim Larang Wartawan Memotret 2 WN AS yang Pukul Pecalang di Bali

Denpasar
Pilkada Denpasar Dibayangi Pemilih Golput

Pilkada Denpasar Dibayangi Pemilih Golput

Denpasar
Petugas Pantarlih Cocokkan Data Pemilih Disabilitas Menjelang Pilkada Bali 2024

Petugas Pantarlih Cocokkan Data Pemilih Disabilitas Menjelang Pilkada Bali 2024

Denpasar
Sempat Terdampak Gangguan PDN, Sistem Keimigrasian Bandara Bali Dicek Ombudsman

Sempat Terdampak Gangguan PDN, Sistem Keimigrasian Bandara Bali Dicek Ombudsman

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Napi Lapas Perempuan di Bali Kepergok Simpan Sabu di Alat Vital

Napi Lapas Perempuan di Bali Kepergok Simpan Sabu di Alat Vital

Denpasar
PJ Gubernur Bali Usul Wisman Tak Bayar Pungutan Disanksi Tipiring

PJ Gubernur Bali Usul Wisman Tak Bayar Pungutan Disanksi Tipiring

Denpasar
Pria di Buleleng Perkosa Adik Kandung, Sempat Ancam Bunuh Korban

Pria di Buleleng Perkosa Adik Kandung, Sempat Ancam Bunuh Korban

Denpasar
Kasus Kebakaran Gudang Elpiji yang Tewaskan 18 Orang, Polisi Tak Temukan Bukti Pengoplosan

Kasus Kebakaran Gudang Elpiji yang Tewaskan 18 Orang, Polisi Tak Temukan Bukti Pengoplosan

Denpasar
Percikan Api Dinamo Starter Pemicu Kebakaran Gudang Elpiji di Denpasar

Percikan Api Dinamo Starter Pemicu Kebakaran Gudang Elpiji di Denpasar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Pungutan Wisman Diusulkan Naik 50 Dolar AS, PHRI: Mereka Bakal Kabur ke Thailand

Pungutan Wisman Diusulkan Naik 50 Dolar AS, PHRI: Mereka Bakal Kabur ke Thailand

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com