Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngurek, Ritual Ekstrem di Bali yang Sakral Sekaligus Menegangkan

Kompas.com - 28/11/2022, 21:37 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Berbagai ritual masyarakat Hindu di Bali kerap menyita perhatian, salah satunya adalah tradisi Ngurek.

Tradisi Ngurek atau di beberapa daerah disebut Ngunying adalah tradisi yang sangat ekstrem dengan cara menusuk diri sendiri menggunakan keris.

Baca juga: Banyu Pinaruh, Makna dan Waktu Pembersihan Diri Setelah Saraswati

Meski terlihat menegangkan, seseorang yang melakukannya tradisi Ngurek biasanya tidak dalam keadaan sadar atau kerauhan, sehingga mereka tidak merasa kesakitan.

Baca juga: Penjor, Simbol Naga Basuki yang Sakral bagi Umat Hindu di Bali

Makna Tradisi Ngurek

Ngurek sendiri berasal dari kata "urek" yang memiliki arti melobangi atau menusuk.

Maka dari itu, implementasi yang dilakukan dalam ritual adalah dengan menusuk diri dengan keris, tombak, atau alat lainnya saat berada dalam kondisi kerauhan.

Baca juga: 7 Upacara Adat di Bali, dari Ngaben hingga Galungan

Dalam kepercayaan setempat, tradisi Ngurek erat kaitannya dengan ritual keagamaan yang dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai wujud nyata dari pengabdian kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Pelaksanaan Tradisi Ngurek

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Denpasar, tahapan tradisi Ngurek atau Ngunying terbagi menjadi tiga.

Tahapan pertama adalah Nusdus, yaitu merangsang para pelaku ngurek dengan asap yang beraroma harum menyengat agar segera kerauhan.

Tahapan kedua adalah Masolah, yaitu menari dengan iringan lagu-lagu dan koor kecak atau bunyi-bunyian gamelan

Tahapan ketiga adalah Ngaluwur yaitu mengembalikan pelaku ngurek pada jati dirinya.

Pemedek dalam keadaan kesurupan (kerahuan) mengujamkan keris di dada (ngurek) dalam tradisi Ngerebong di Pura Dalam Petilan, Kesiman, Denpasar. Minggu (2/8/2015).Tribun Bali/Rizal Fanany Pemedek dalam keadaan kesurupan (kerahuan) mengujamkan keris di dada (ngurek) dalam tradisi Ngerebong di Pura Dalam Petilan, Kesiman, Denpasar. Minggu (2/8/2015).

Tanda-tanda masuknya roh kedalam diri para pengurek antara lain badan menggigil, gemetar, mengerang dan memekik.

Kemudian, dengan di iringi suara gending gamelan, para pengurek yang kerasukan akan langsung menancapkan senjata yang biasanya berupa keris.

Bagian tubuh yang ditusuk biasanya pada bagian tubuh di atas pusar seperti dada, dahi, bahu, leher, alis dan mata.

Namun ketika keris tersebut ditancapkan dan ditekan kuat-kuat dan berulang-ulang, kulit para pengurek tersebut tidak berdarah ataupun tergores.

Hal ini dipercaya karena roh yang ada didalam tubuh para pengurek ini telah menjaga tubuh mereka agar kebal, tidak mempan dengan senjata

Pemedek dalam keadaan kesurupan (kerahuan) mengujamkan keris di dada (ngurek) dalam tradisi Ngerebong di Pura dalam Petilan, Kesiman, Denpasar. Minggu (2/8/2015). Tribun Bali/Rizal Fanany Pemedek dalam keadaan kesurupan (kerahuan) mengujamkan keris di dada (ngurek) dalam tradisi Ngerebong di Pura dalam Petilan, Kesiman, Denpasar. Minggu (2/8/2015).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Denpasar
Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Denpasar
Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Denpasar
Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Denpasar
Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat 'Video Call'

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat "Video Call"

Denpasar
Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Denpasar
Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sehari, Ada 2 Pekerja Seks Online di Bali yang Tewas Dibunuh Pelanggan

Sehari, Ada 2 Pekerja Seks Online di Bali yang Tewas Dibunuh Pelanggan

Denpasar
ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

Denpasar
Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Denpasar
Wisatawan Asal Medan yang Hilang Tenggelam di Pantai Legian Bali Ditemukan Tewas

Wisatawan Asal Medan yang Hilang Tenggelam di Pantai Legian Bali Ditemukan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Pemotor yang Berkendara Zig-zag karena Mabuk dan Tantang Polisi di Buleleng Dibebaskan

Pemotor yang Berkendara Zig-zag karena Mabuk dan Tantang Polisi di Buleleng Dibebaskan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com