Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes: Fokus Penanganan Covid-19 Jadi Penyebab Kasus Rabies di Bali Naik

Kompas.com - 21/12/2022, 17:54 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.COM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali mencatat sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies sejak Januari hingga Desember 2022.

Kasus tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, yakni satu orang meninggal di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widya, mengatakan, meningkatnya kasus rabies ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

Baca juga: Pria di Buleleng Meninggal Dunia Diduga akibat Gigitan Anjing Rabies

Pasalnya, anggaran untuk vaksinasi rabies dialihkan atau dipotong untuk penanganan pandemi Covid-19.

Kemudian, banyak petugas lapangan terpaksa berkerja dari rumah (work form home) karena adanya kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kedua faktor tersebut menyebabkan angka vaksinasi rabies rendah kurang lebih mencapai 30 persen.

"Yang jelas kita kemarin mohon maaf, dua tahun kita fokus ke Covid-19 sehingga untuk vaksinasi anjing itu kita terbatas, kan ada recofusing anggaran dan sebagainya sehingga untuk vaksinasi untuk anjing terbatas," kata dia saat dihubungi pada Rabu (21/12/2022).

Widya mengatakan, kasus kematian akibat gigitan anjing rabies ini tersebar di lima kabupaten di Bali.

Rinciannya, kasus tertinggi terdapat di Buleleng yakni 13 orang meninggal dunia, disusul Jembrana 4 orang, Bangli 3 orang, Gianyar dan Karangasem masing-masing 1 orang.

Dengan adanya kasus ini, lanjut Widya, pihaknya akan kembali mendorong vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR).

Apalagi, status Kejadian Luat Biasa (KLB) rabies yang sudah ditetapkan beberapa tahun lalu belum pernah dicabut.

"Sebenarnya sudah dari dulu ditetapkan kita belum cabut KLB-nya cuma kita sempat kasusnya menurun, beberapa tahun ini sempat naik kasusnya karena pandemi Covid kemarin dengan capaian vaksinasi anjing yang menurun, kuncinya sih sebenarnya disitu," kata dia.

Widya mengatakan stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di seluruh kabupaten/kota se-Bali hingga saat ini masih cukup aman.

"Semoga nggak terjadi lagi kasus ini yah, kalau kita di provinsi 5 ribu (dosis VAR) di lain masih ada Denpasar, Badung, Jembrana masih punya. Seandainya nanti kurang ini bisa direlokasi dari kabupaten lain sampai kita menunggu proses di tahun 2023 dan mungkin ada kiriman dari Kemenkes pusat," kata dia.

Baca juga: 13 Orang Meninggal Dunia akibat Rabies di Buleleng, Pemerintah Kaji KLB

Widya menghimbau masyarakat apabila terkena gigitan HPR untuk mencuci bagian tubuh yang tergigit di air yang mengalir dan segara mendatangi Puskesmas terdekat untuk mendapatkan VAR.

"Kita paham masyarakat Bali banyak yang suka dan sayang sama anjing kucing dan sebagainya. Masyarakat harus sadar melalukan vaksinasi terhadap anjing, yang ekstrim ada anjing liar dan sebagainya, mungkin tapi bisa jadi polemik juga kita eliminasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Asal Korea Selatan

Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Asal Korea Selatan

Denpasar
2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Dideportasi

2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi

Denpasar
Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com