Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kecamatan di Buleleng Terdampak Kekeringan, BPBD Mulai Suplai Air Bersih

Kompas.com - 11/09/2023, 18:31 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menjadi wilayah terdampak kekeringan. Dalam peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Buleleng masuk dalam peta merah atau status awas kekeringan.

"Dalam peringatan tersebut, Buleleng masuk dalam peta merah atau status awas yang artinya hujan diprediksi tidak akan turun paling singkat selama 61 hari ke depan," kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi di Buleleng, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Bantuan Rp 378 Juta, 2 Pengurus Desa Adat di Buleleng Jadi Tersangka

Ariadi mengatakan, peringatan dini kekeringan itu ada di Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Seririt, Sukasada dan Tejakula.

BPBD bersama sejumlah instansi telah menyuplai air bersih untuk masyarakat yang kesulitan mendapatkan air di beberapa desa dengan mobil tangki.

Baca juga: Berhubungan Badan dengan Gadis 14 Tahun, Pria di Buleleng Ditangkap

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Sebab, kekeringan ini menyebabkan debit air bersih menurun dan berisiko terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Ariadi juga mengimbau agar masyarakat lebih hemat dalam menggunakan air bersih, tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.

BPBD telah menyiapkan mobil tangki berkapasitas 10.000 liter untuk membantu suplai air bersih ke desa-desa, bekerja sama dengan sejumlah instansi.

Dengan rincian, mobil tangki milik BPBD Buleleng satu unit, Perumda Tirta Hita Buleleng dua unit, PMI Buleleng satu unit, serta mobil tangki dari TNI-Polri.

"Sejauh ini permintaan bantuan air bersih sudah dilakukan di beberapa desa, seperti Desa Kaliasem dan Selat. Namun intensitasnya belum terlalu tinggi," kata dia.

"Artinya permintaan air bersih hanya terjadi di satu banjar, dan pengirimannya hanya dilakukan dua hari sekali," imbuh dia.

Menurutnya, jika kekeringannya terjadi sampai bulan November, maka kemungkinan akan lebih banyak lagi desa yang memohon bantuan suplai air bersih.

"Kami akan pantau terus perkembangan cuaca, semoga kekeringan tidak terjadi dalam waktu yang lama. Apabila ada masyarakat yang kesulitan air bersih, kami siap membantu," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Persilakan Aktivis Demo saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com