Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: Mengelola Uang Negara Tak Lazim Pakai Perhitungan Utang Per Kepala

Kompas.com - 22/09/2023, 06:04 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Pelunasan utang pemerintah tidak ditanggung per kepala setiap penduduk Indonesia dengan nominal tertentu.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan.

Baca juga: Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

"Jadi kami mengelola keuangan negara itu tidak lazim menggunakan perhitungan utang per kepala," kata Deni Ridwan saat acara InTalks to Campus di Universitas Warmadewa Denpasar, Kamis (21/9/2023), seperti dilansir dari Antara.

Dia mengatakan, menghitung utang tidak sama dengan membagi utang secara rata jumlah utang dengan 270 juta jiwa penduduk Indonesia.

Baca juga: APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat, Sudirman Said: Melukai Rasa Keadilan

Penjelasan Kemenkeu

Ilustrasi utang pemerintahShutterstock Ilustrasi utang pemerintah

Utang pemerintah Indonesia, kata Deni sebesar Rp 7.870,35 triliun.

Sebanyak 89 persen atau sejumlah Rp 6.995,18 triliun bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN).

Sedangkan 11 persen lainnya atau Rp 875,16 triliun ialah pinjaman.

Rinciannya, komposisi SBN sebantak Rp 5.663,94 dibeli oleh investor dalam negeri atau 72,3 persen dengan mata uang rupiah.

Sisanya Rp 1.331,24 triliun adalah valuta asing.

Baca juga: Utang Rafaksi Minyak Goreng Belum Dibayar, Aprindo Ancam Gugat Kemendag

Kemudian, lanjutnya, pemerintah pusat memiliki aset mencapai Rp 12.000 triliun dan belum termasuk aset pemerintah daerah.

Nilai aset, menurut Deni, bukan berarti bisa dibagi rata pada 270 jiwa penduduk. Begitu pula dengan penerimaan pajak yang ditargetkan Rp 2.400 triliun.

Bukan berarti 270 juta jiwa penduduk harus membayar sekitar Rp 9 juta per kepala.

Baca juga: Penarikan Utang Turun 40 Persen, Sri Mulyani: Penerimaan Kita Masih Cukup Baik


Unggahan soal utang

Sebelumnya, unggahan pegiat sosial Jerome Polin mengenai perhitungan penduduk yang menanggung utang negara Rp 28 juta per kepala viral di media sosial.

Konten di TikTok tersebut mendapat tanggapan dari ribuan warganet.

"Per orang, bayangin satu keluarga ada 5 orang, satu keluarga Rp 140 juta," kata salah satu warganet.

"Kemarin dapat 12 juta, sekarang suruh bayar Rp 28 juta," kata warganet lainnya.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP

Denpasar
Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Denpasar
Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Denpasar
Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Denpasar
Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Denpasar
Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Denpasar
Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Denpasar
Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Denpasar
Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat 'Video Call'

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat "Video Call"

Denpasar
Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Denpasar
Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com