BULELENG, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda pengurus Masjid Jamik Singaraja di Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, tampak sibuk menyiapkan bahan masakan di pelataran masjid, Jumat (15/4/2024) sore.
Sejak siang hari, mereka menyiapkan bubur berbuka puasa untuk dibagikan secara gratis kepada umat.
Mereka secara bergantian bertugas mengaduk adonan bubur. Bahannya pun sederhana yakni beras, daging kambing, santan, bumbu gilai dan sejumlah rempah-rempah.
Baca juga: Mengenal Bubur Kajanan, Menu Khas Buka Puasa di Masjid Agung Jamik Singaraja
Semua bahan dicampur dalam satu wajan besar dan diaduk selama 4-5 jam secara bergantian.
Menu berbuka yang disiapkan ini dinamai bubur Kajanan. Mulanya bubur ini adalah bubur Arab. Namun belakangan pengurus Masjid Agung Jamik Singaraja menamai ulang dengan nama yang diambil dari lokasi masjid bersejarah yang terletak di Kelurahan Kampung Kajanan ini.
Riono Junianto, Penanggung Jawab Program Masjid Jamik Singaraja, menyampaikan, menu bubur Kajanan ini disiapkan untuk berbuka setiap hari sepanjang bulan puasa.
Setiap harinya pengurus masjid secara bergantian memasak kurang lebih sekitar 10 kilogram beras diolah menjadi bubur Kajanan untuk 300 porsi.
Ia mengatakan, penyajian menu bubur Kajanan untuk buka bersama di Masjid Jamik Singaraja untuk merawat tradisi bersama. Bubur ini dulunya dibawa oleh pedagang Arab yang menjadi pendahulu di Kelurahan Kampung Kajanan.
"Selama sekitar satu generasi tradisi berbuka dengan bubur Arab ini sempat hilang. Sekarang kami mencoba menghadirkan kembali," ujarnya, ditemui Jumat.
Menu bubur ini kemudian direkonstruksi. Pengurus masjid menggali informasi pada tetua mengenai bahan-bahan yang dipakai membuat menu bubur ini.
Baca juga: Kemenag Papua Barat Batalkan Agenda Buka Puasa Bersama di Hotel
Pada tahun 2021, bubur ini mulai disajikan sebagai menu utama berbuka puasa bersama di Masjid Jamik Singaraja. Selain menyediakan bubur, pengurus masjid juga menyajikan es buah untuk menu berbuka puasa.
Menu berbuka ini sudah siap 15 menit sebelum berbuka puasa. Seluruh biaya yang digunakan didapatkan dari sumbangan dari umat dan juga kas masjid.
"Selain umat muslim yang berbuka, bubur ini juga kami sediakan untuk masyarakat umum lainnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.