BALI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Bali menolak dikaitkan dengan ribuan bungkus alat rapid test bekas yang mengapung di perairan Selat Bali.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, pihaknya yakin sampah medis tersebut berasal dari faskes di area Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Bungkus Alat Tes Cepat Antigen Cemari Laut, Dinkes Banyuwangi Gelar Investigasi
"Itu di Banyuwangi, bukan dari kita di Bali. Kita berpikir logis saja, itu ditemukan di tepi Pantai Banyuwangi. Kalau kita berandai-andai orang menuduh kita kalau itu buangan dari Bali, kan itu sekian puluh meter loh jarak antara Gilimanuk ke Ketapang. Tidak mungkin sampai ke sana," kata Rentin saat ditemui di Kantor BPBD Bali, Rabu (2/2/2022).
Rentin memastikan, temuan sampah yang dibuang ke laut atau perairan di Bali sejauh ini belum pernah ditemukan di Bali.
Baca juga: 68 Kasus Positif di Liga 1, Satgas Covid-19 Bali Evaluasi Penyelenggaraan Kompetisi
Meski Bali belum memiliki tempat pengolahan limbah medis, pihaknya selama ini selalu konsisten bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengirimkan limbah medis ke tempat pengolahan limbah medis di Jawa Timur.
"Misalnya beberapa faskes di Bali terkoordinir oleh RSBM (Rumh Sakit Bali Mandara), jadi RSBM mengumpulkan, setalah itu RSBM mengirimkan ke pihak rekanan atau pihak ketiga yang sudah bekerja sama dengan kita bertahun-tahun, itu ada di Surabaya," kata dia.
Baca juga: Bungkus Alat Tes Cepat Antigen Cemari Laut, Dinkes Banyuwangi Gelar Investigasi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.